TEGAS.CO., KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi, SH bersama Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal dan Transmigrasi (Wamende PDTT) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, MM.,M.Si resmi melepas ekspor produk unggulan Kabupaten Buton Utara (Butur) jagung dan rumput laut ke Negara Malaysia dan China melalui Terminal Peti Kemas Pelabuhan Kendari New Port, Kamis (10/8/2023).
Pelepasan ekspor jagung dan rumput disaksikan pejabat Kementerian terkait, Forkopimda, pejabat Butur, PT. Astra Internasional Tbk, dan pihak terkait lainnya.
Kabupaten Butur mengekspor jagung pipil kering sebanyak 200 ton senilai Rp 1 miliar ke Malaysia dan rumput laut 100 Ton senilai Rp 2,5 miliar ke Cina. Ekspor dua produk unggulan tersebut adalah hasil pembinaan PT. Astra Internasional Tbk melalui program Desa Sejahtera Astra.
Wakil Bupati Butur Ahali mengatakan, dari luas Kabupaten Butur tercatat 1.923,03 Kilometer persegi atau 192.300 hektare sekitar 20 sampai dengan 30 ribu hektare dapat ditanami jagung kuning.
“Dengan adanya potensi yang cukup besar, maka kami menetapkan peraturan Bupati Nomor 18 tahun 2022 tentang Gerakan Semesta Tanam jagung,” katanya.
Pemkab Butur kata Ahali, dalam menyediakan benih sebanyak 13 ton dan pupuk organik sebanyak 5.000 liter melalui APBD-P tahun anggaran 2022, maka luas tanaman jagung kuning menjadi komoditas unggulan dan andalan di Kabupaten Butur.
“Adapun luas tanam jagung kuning saat ini di Kabupaten Buton Utara mencapai 570 hektar yang tersebar di 6 kecamatan dengan melibatkan 600 petani diseluruh Kabupaten Buton Utara,” ungkapnya.
“Adapun kendala yang di hadapi adalah rendahnya produktivitas jagung kuning yang hanya mencapai rata-rata 3 ton per hektare, sementara rata-rata produksi jagung secara nasional berada di kisaran 7,2 ton per hektare,” tukasnya.
Atas nama Pemkab dan masayarakat Butur, Ahali mengapresiasi kepada pihak yang telah berkontribusi dalam upaya membangun desa, yang kemudian secara tidak langsung akan memberikan dampak positif kepada daerah dan masyarakat Butur.
Hal ini katanya, merupakan salah satu goal pemerintah kabupaten Buton Utara, yang berfokus pada 3 hal utama yakni perbaikan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan ekonomi.
“Kami mengapresiasi dan terimakasih kepada PT. Astra yang telah melakukan pendampingan pada 5 desa di Kabupaten Buton Utara melalui program Desa Sejahtera Astra mulai dari hulu sampai hilir pada pengembangan jagung kuning,” ujarnya.
Head of Environtmentand Social Responsibility Division Astra, Dian Suran Febrianti mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang sudah terjalin dengan Astra, Kementerian Desa RI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, dan Pemkab Butur sehingga hari ini bisa melepas ekspor produk unggulan ke Malaysia dan China.
“Salah satu program perdana kita mengekspor dari Provinsi Sultra dari Kabupaten Buton Utara sampai dengan saat ini Kementerian Desa dan beberapa Kementerian terkait RI, Astra sudah melakukan pembinaan desa Astra Tahun 2018 sudah terbentuk Komunitas 1.600 Desa Binaan Astra di seluruh Indonesia dimana 373 desa saat ini sudah memiliki produk ekspor bersama Astra dengan evaluasi 255 miliar sejak 2019,” katanya.
Dia menyebutkan, tahun 2023 ini, Astra mencatat 1.800 miliar produk unggulan yang telah diekspor Indonesia di berbagai negara-negara tetangga. Pihaknya berharap akan terus bergulir dengan dukungan penuh Kementerian Desa, Provinsi dan Kabupaten untuk mengangkat produk-produk unggulan dari kawasan pedesaan untuk bisa global.
Sementara itu, Wamendes PDTT RI Paiman Raharjo mengatakan, Desa memiliki beragam potensi sumber daya alam yang melimpah.
Paiman menyebutkan, berdasarkan data yang mereka miliki dari 74.961, menjadi 61.821 desa memiliki potensi pertanian. Sehingga 20.340 desa memiliki potensi perkebunan, 12.827 desa memiliki potensi perikanan, 7.275 desa memiliki potensi wisata, 64.584 desa memiliki potensi energi terbarukan. Serta 1,8 juta komunitas UKM berada di desa.
“Oleh karna itu, Desa harus didorong untuk tidak hanya selalu menjual bahan baku atau komuditas saja. Tapi peningkatan nilai tambah merupakan hal utama yang harus ditekankan oleh pelaku usaha didesa saat ini,” kata Paiman.
Gubernur Ali Mazi dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT Astra Internasional Tbk yang telah melakukan pendampingan kepada petani di kabupaten Buton Utara melalui program desa sejahtera Astra dan PT Agretail dalam mengembangkan produk unggulan kabupaten Buton Utara, sehingga kegiatan ekspor dapat terwujud.
Ali Mazi mengungkapkan, Provinsi Sutra memiliki potensi komoditi pertanian yang sangat besar, baik sub sektor tanaman pangan, tanaman perkebunan maupun holtikultura.
Kata Ali Mazi, hampir separuh penduduk Sultra memiliki mata pencaharian di sektor pertanian. Untuk itu, pemerintah daerah (Pemda) di Sultra terus berupaya mendorong peningkatan kesejahteraan petani, salah satunya melalui kegiatan ekspor.
Menurut Ali Mazi, kegiatan ekspor sangat penting peranannya sebagai salah satu variabel injeksi pertumbuhan ekonomi nasional dan negara. Ketika ekspor suatu daerah dan negara meningkat, maka perekonomian daerah dan negara akan lebih meningkat karena adanya proses multiplier dalam kegiatan perekonomian.
“Kegiatan pelepasan ekspor produk unggulan Buton Utara yang kita laksanakan hari ini, merupakan suatu pencapaian karna berdampak pada roda perekonomian bagi daerah pengekspor dan daerah lainnya,” ujarnya.
Orang nomor satu Sultra ini menyampaikan, penting bagi seluruh stakeholder yang terlibat, baik pemerintah pusat dan daerah maupun pengusaha, agar benar-benar berkomitmen dan terus untuk mempersiapkan diri dalam rangka menjaga keberlangsungan kegiatan ekspor ke depan.
REDAKSI
Komentar