Terkait Dugaan Pemotongan JKN dan Insentif, Kampus Lansilowo: Itu Tidak Benar

Kapus Lansilowo Irma Nura

TEGAS.CO,. KONAWE KEPULAUAN – Polemik dugaan pemotongan insentif pegawai dan uang JKN yang dilakukan Kepala Puskesmas (Kapus) Lansilowo, Wawonii Utara, Konawe Kepulauan (Konkep) akhirnya menemui titik terang.

Pasalnya, puluhan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang sebelumnya mengancam akan mogok kerja, akhirnya menerima insentif pegawai dan uang JKN yang sebelumnya memang sudah dijanjikan untuk diberikan.

Kapus Lansilowo, Irma Nura saat ditemui diruang kerjanya Jumat (15/9), menepis dugaan pemotongan tersebut dan mengakui bahwa insentif pegawai dan uang JKN memang mengalami keterlambatan diakibatkan adanya perbaikan admisnistrasi di Puskesmas Lansilowo.

“Memang terjadi penundaan pembayaran Insentif, karena kami masih memperbaiki dulu beberapa administrasi dari Puskesmas, setelah itu kami rapat bersama nakes, dan kami menyepakati untuk melakukan pembayaran pada tanggal 9 september lalu,” tukasnya.

Selain itu, Kapus Lansilowo juga menepis dugaan pemotongan insentif yang mencapai 70 juta.

“Tidak benar ada pemotongan insentif yang mencapai 70 juta, karena nilai tertinggi jasa pelayanan atau kapitasi puskesmas kami perbulannya saja sekitar 16 juta, jadi nilai pungutan sekitar 70 juta itu tidak benar,” lanjutnya.

Juli sebagai salah satu Nakes Puskesmas Lansilowo memberikan keterangannya terkait pembayaran insentif pegawai dan uang JKN.

“Memang sebelumnya ada ancaman dari kami untuk melakukan mogok kerja, tapi setelah insentif dan uang JKN kami diselesaikan oleh pihak Kapus, itu tidak terjadi,” tuturnya.

Irma Nura juga menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Lansilowo atas keterlambatan pembayaran insentif dan uang JKN kepada Nakes Puskesmas Lansilowo.

“Saya sebagai Kepala Puskesmas Lansilwo mengucapkan permohonan maaf kepada Nakes Puskesmas Lansilowo dan seluruh masyarakat Lansilowo atas ketidaknyaman yang terjadi, ini terjadi karena kesalahan dan pembenahan pada administrasi kami, sehingga terjadi keterlambatan pembayaran insentif pada tenaga kesehatan kami,” tutupnya

Laporan: Arkam Asrulgazali

Komentar