TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Laporan kekerasan anak di Kota Kendari hingga Juli 2023 mencapai 35 kasus. Sedangkan di tahun 2022 lalu hanya mencapai 31 kasus anak dan 6 perempuan.
Kepala Dinas P3A Kendari Siti Ganef mengatakan adanya peningkatan laporan itu karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengadu dan mecari bantuan perlindungan.
Hal itu juga seiring dengan upaya Pemkot Kendari mengkampanyekan anti kekerasan anak dan perempuan kepada masyarakat.
Menanggapi itu, Kedis DP3AP2KB Sultra Abdul Rahim menyampaikan bahwa pihaknya berupaya untuk terus mengurangi angka kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Kami selalu menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan bahaya kekerasan terhadap anak,” katanya
Dia juga menambahkan, dengan adanya kegiatan sosialisasi itu bisa menambah lagi pemahaman orang tua untuk bisa memberi perlindungan kepada anak-anak mereka, khususnya untuk di lingkup keluarga itu sendiri
Namun, lanjutnya, peran orang sangat dibutuhkan dalam mengurangi angka kasus kekerasan terhadap anak ini.
“Selain itu kami juga ada pendampingan peningaktan kualitas anak, sehingga anak-anak juga memiliki hak-hak yang sama dengan yang lain, seperti pendidikan dan kesejahteraan,” ucapnya
“Dengan memberikan perlindungan anak, kita harapkan terjadi zero kasus terhadap kekerasan anak,” harapnya
Komentar