Bappeda Sultra Bahas RPJPD Kabupaten Konawe

Bappeda Sultra
Bappeda Sultra menggelar konsultasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Konawe bertempat di ruang rapat Bappeda Sultra, Senin (25/3/2024) siang. Foto: Tegas.co

TEGAS.CO., KENDARI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe menggelar konsultasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Konawe bertempat di ruang rapat Bappeda Sultra, Senin (25/3/2024) siang.

Kegiatan tersebut dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Bappeda Sultra, Hasrullah. Sedangkan Pemkab Konawe diwakili Kabid Rencana Strategi, Pemantauan dan Evaluasi Bappeda Konawe, Adrianto didampingi tim pakar penyusun RPJPD Konawe.

Iklan Pemkot Baubau

Pada kesempatan itu, pihak Bappeda Sultra meminta Pemkab Konawe dalam hal ini Bappeda setempat menjelaskan visi Kabupaten Konawe “Berbudaya dan Mandiri”.

Kabid Rencana Strategi, Pemantauan dan Evaluasi Bappeda Konawe, Adrianto menjelaskan, visi ke depan Kabupaten Konawe adalah Konawe Berbudaya dan Mandiri berbasis pada pertanian, pariwisata serta industri yang berkelanjutan.

“Salah satu opsi visi kami untuk pengembangan dari Konawe yang mandiri dan berkelanjutan. Kami menekankan kata budaya karena seperti diketahui Kabupaten Konawe adalah pusat kebudayaan Tolaki, sehingga kami mau pertanian, pariwisata dan industri ini terbungkus dalam unsur-unsur kebudayaan,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ada kalimat “Konawe Kota Padi” _ Perencanaan Bappeda Konawe memisahkan antara tagline, visi dan misi. Sehingga mereka lebih menjelaskan bahwa Padi huruf P-nya adalah pertanian, a-nya itu pariwisata dan di-nya adalah Industri.

“Sehingga akronim ini tidak bisa kita masukkan dalam visi karena membuat bias, sehingga bukan kami kasih masuk tapi kami langsung sebut pertanian, pariwisata dan industri,” jelasnya.

Bappeda Sultra
Suasana Bappeda Sultra menggelar konsultasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Konawe bertempat di ruang rapat Bappeda Sultra, Senin (25/3/2024) siang. Foto: Tegas.co

Sedangkan kata Mandiri yang mereka maksudkan di sini adalah kemandirian Kabupaten Konawe di dalam memberikan dukungan kemandirian pangan.

“Kenapa? Karena banyak kabupaten/kota maju tapi tidak siap dengan kemandirian pangannya, kami mau mandiri dengan pangan kami jadi industri kita maju dan pangan kami mandiri,” tukasnya.

Kata maju, dalam RPJPD merea ingin industri di Kabupaten Konawe tumbuh tumbuh industri pengolahan, pertanian, perkebunan. Pihaknya ingin industri ini maju  dari hulu ke hilir. Kami ingin melihat 20 tahun ke depan Kabupaten Konawe ketika berbicara beras _ hulunya padi di desa dan hilirnya ada di karung beras.

Sektor perkebunan, di Konawe ada perkebunan sawit, beberapa hari lalu Presiden sudah meresmikan minyak merah, mudah-mudahan di Konawe ada pabrik yang mengolah sawit kami menjadi minyak merah.

Itulah harapan kami maju ke depan dari sektor-sektor industri yang berpotensi di Kabupaten Konawe, tetapi kami tidak lupa tetap memasang kalimat berbudaya karena kami tetap mempertahankan ciri khas Kabupaten Konawe pusat kebudayaan Tolaki,” katanya.

Kata Keberlanjutan kata Adrainto maksudnya di sektor industri yang berkelanjutan yaitu tidak merusak alam Kabupaten Konawe Selatan.

REDAKSI

Komentar