214 Balita Lahir Pendek di Kolut, Solusinya Makanan Tambahan di Setiap Puskesmas

TEGAS.CO,. KOLAKA UTARA – Berdasarkan data Stunting Kabupaten Kolaka Utara yang ditemukan di lapangan, terdapat 214 balita tergolong pendek dan sangat pendek dari 10.459 yang terdata. Indikatornya 73,86 persen remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah dan 83,38 persen calon pengantin menerima layanan kesehatan pranikah. Pernyataan diungkapkan Pejabat Bupati (PJ) Bupati Kolaka Utara (Kolut), Sukanto Toding dalam kegiatan rembuk stunting tingkat provinsi di Kendari, Senin (27/5/2024).

Iklan KPU Sultra

“Analisis permasalahan ini penting untuk menentukan intervensi yang tepat. Misalnya, kita perlu meningkatkan cakupan remaja putri yang menjalani pemeriksaan status anemia dan mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin,” ujarnya.

Ada perbedaan data elektronik pelaporan pencatatan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), angka prevalensi stunting turun dari angka 8,85 persen menjadi 5,56 persen pada 2022. Sementara di tahun berikutnya kembali berkurang menjadi 2,93 persen.

“Data SSGI menunjukkan, prevalensi stunting di Kolut sempat alami penurunan sebesar 4,3 persen dari angka 29,1 persen pada 2021 menjadi 24,8 persen pada 2022. Namun pada 2023, terjadi lonjakan sebesar 7 persen atau naik menjadi 31,8 pada 2023,” ungkapnya.

Sukanto mengklaim jika penurunan tersebut berkat kerja keras bersama dari seluruh lapisan masyarakat dengan pemda. Ia juga berupaya memastikan agar setiap ibu hamil di wilayahnya mendapatkan pemeriksaan kehamilan yang memadai dan asupan gizi yang cukup.

“Termasuk melalui Program Makanan Tambahan (PMT) lokal di puskesmas,” tutupnya.

Laporan : IS

Editor : Dion

Komentar