Program Padakuan ANTAM UBPN Kolaka Raih Anugerah CSR dan PDB Award 2024

Program Padakuan ANTAM UBPN Kolaka Raih Anugerah CSR dan PDB Award 2024

TEGAS.CO,. KOLAKA – Program pemberdayaan masyarakat berbasis pembangunan berkelanjutan (padakuan) yang digagas PT Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka berhasil meraih penghargaan pada anugerah CSR dan PDB Award 2024.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, Selasa (7/5/2024) lalu.

Iklan Pemkot Baubau

Anugerah CSR dan PDB Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan, lembaga non-pemerintah, dan perorangan atas jasa yang memiliki komitmen dalam membantu percepatan pembangunan desa melalui pelibatan dan pengembangan BUM Desa/BUMDes maupun kegiatan CSR lainnya.

Penghargaan ini diberikan tiap tahun, dan tahun ini merupakan yang ketiga diselenggarakan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bekerja sama dengan ISSF sesuai dengan MoU yang ditandatangani bersama pada akhir tahun 2021.

Eksternal Relatioan and CSR PT ANTAM Tbk UBPN Kolaka, Bambang Tri Ariwibowo menjelaskan, program Padakuan merupakan gagasan implementasi CSR dan program PPM ANTAM untuk mengintervensi sektor peningkatan ekonomi masyatakat desa melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan perbaikan lingkungan alamnya.

Program ini telah menjadi konsen ANTAM UBPN Kolaka selama beberapa tahun terkahir, sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap perbaikan kualitas penghidupan masyarakat di sekitar lokasi tambang, di kecamatan Pomalaa.

“Sebagai perusahaan yang mengutamakan keberlanjutan, ANTAM senantiasa berupaya menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan masyarakat di sekitar wilayah operasional,” ujar Bambang Tri Ariwibowo dalam siaran persnya, Selasa (28/5/2024).

Ia menuturkan, Antam berkomitmen untuk maju dan bertumbuh bersama masyarakat dengan mendistribusikan manfaat ekonomi secara berkelanjutan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sehingga dapat turut berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dan pemangku kepentingan.

Hal ini dilakukan melalui pendekatan dan strategi Antam dalam berbagai program pengembangan masyarakat yang melibatkan pemangku kepentingan di sekitar wilayah operasi.

Salah satu contohnya, adanya Program Padakuan, dengan memanfaatkan habitat mangrove dan terumbu karang yang ada di perairan Hakatutobu sebagai kawasan Ecoeduwisata kabupaten Kolaka.

Padakuan berasal dari bahasa suku Bajau, yang dalam bahasa Indonesia berarti gotong royong.

“Program ini dilakukan secara gotong royong dengan memfokuskan sasarannya pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara seimbang,” jelasnya.

Antam berkolaborasi dengan Komunitas Pecinta Alam Laut (Kapal) Kolaka dan pemerintah desa Hakatutobu dalam membina Kelompok Sadarwisata (Pokdarwis) serta kelompok nelayan di desa itu untuk menjaga lingkungan pesisirnya dari tekanan destructif fishing dan pencemaran perairan laut melalui pengembangan Karamba sebagai lokasi wisata.

Program ini dimulai sejak akhir 2016, dimana Antam Kelompok Pecinta Alam Laut (Kapal) Kolaka mengintervensi krisis ekosisitem perairan laut desa Hakatutobu melalui kegiatan transplantasi terumbu karang serta penanaman mangorove di pesisir desa.

Sampai saat ini, program ini telah berhasil merehabilitasi terumbu karang di desa Hakatutobu dari tahun ke tahun.

Selain itu, secara periodik, ANTAM bersama KAPAL Kolaka melakukan pendampingan dan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat di desa Hakatutobu.

Terdapat kawasan seluas satu hektar yang dimanfaatkan dalam program lingkungan ini.

ANTAM juga turut menghadirkan berbagai fasilitas pendukung, seperti pembangunan jembatan titian, pemasangan lampu listrik tenaga surya perbaikan dermaga Karamba, perbaikan pematang dan Gazebo yang bverkolaborasi dengan pemerintah desa yang didesai dalam program Ecoeduwisata.

Program Ecoeduwisata merupakan salah satu terobosan ANTAM yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan wisata bahari berbasis pendidikan.

Harapannya, program ini dapat menjadi sumber mata pencaharian alternatif nelayan untuk meningkatkan ekonominya.

Program Ecoeduwisata dikemas dengan menawarkan paket wisata penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang.

“Dimana nantinya wisatawan yang berkunjung di Karamba akan disuguhi pengalaman menanam mangrove atau melakukan transplantasi terumbu karang,” ujarnya

Laporan: Zikin

Editor: Yusrif

Komentar