TEGAS.CO., KENDARI – Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Shaleh berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Halu Oleo (UHO), dengan nilai memuaskan atau Cumlaude dalam sidang terbuka promosi doktor yang digelar di Kampus Pascasarjana UHO, Selasa (24/9/2024).
Gelar Doktor tersebut berhasil diraih setelah Abdurrahman Shaleh atau ARS mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Servant Leadership dan Ethic Leadership Terhadap Kreativitas Pegawai Dimediasi Oleh Pembelajaran Organisasi” di hadapan tim penguji.
Dalam disertasi tersebut ARS meneliti pengaruh Servant Leadership dengan kreativitas pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pada bab satu pendahuluan disertasi ARS menguraikan latar belakang penelitiannya bahwa pegawai negeri sipil di setiap OPD Pemprov Sultra ada yang kreatif namun jumlah dan kualitasnya belum sesuai harapan.
Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh pegawai, sebagai contoh minimnya arsip digital yang dilakukan pegawai Pemprov Sultra seperti SK Gubernur sulit diperoleh SK aslinya hal ini karena terjadinya pergantian pegawai sehingga arsip tidak tertata dengan baik.
“Berbagai upaya pimpinan OPD meningkatkan kreativitas pegawai diantaranya menerapkan kepemimpinan melayani (Servant Leadership). Namun faktanya upaya tersebut tidak memberikan hasil yang maksimal dalam rangka peningkatan kreativitas pegawai,” kata ARS.
ARS menyebut, Servant Leadership berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kreativitas pegawai. Pimpinan OPD menggerakkan bawahannya dengan penuh kasih sayang, kerendahan hati, memiliki visi, memberdayakan pegawai, dan menghormati setiap pegawai, tidak mampu mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuannya dalam menemukan pemikiran baru.
Ini tanggapan ASR atas gelar doktor Ketua DPRD Sultra
https://vt.tiktok.com/ZS2VMTV6H/
Namun ketika dimediasi melalui pembelajaran organisasi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kreativitas pegawai, hal ini menunjukkan bahwa ketika pegawai merasa organisasi mendukung pembelajaran dan perubahan, mereka lebih cenderung untuk menciptakan solusi kreatif dan inovatif sebagai respon terhadap tantangan baru.
“Pembelajaran organisasi dapat menjadi mediator dalam hubungan antara Servant Leadership dan kreativitas pegawai karena menciptakan fondasi yang kuat bagi individu untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap yang mendukung kreativitas,” kata ARS memaparkan kesimpulan disertasinya di hadapan tim penguji.
Sedangkan Ethic Leadership ujarnya, punya pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kreativitas pegawai. Ini menunjukkan penerapan etik leadership tidak mampu mendorong pegawai untuk menciptakan pemikiran baru dalam melaksanakan tugas.
Dan ketika Ethic Leadership dimediasi pembelajaran organisasi ternyata pengaruhnya positif dan signifikan pada kreativitas pegawai. Ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya etika dalam kepemimpinan akan memberi dukungan terhadap pembelajaran organisasi yang efektif, dan penumbuhan budaya inovasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan kreativitas dan pertumbuhan profesional.
ARS melakukan penelitian selama tiga bulan pada tahun 2023. Populasi penelitian nya adalah pegawai negeri sipil Pemprov Sultra berjumlah 6.504 tersebar di 40 OPD. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratifield random sampling. Dengan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 5 persen maka diperoleh jumlah sampel 377 responden menggunakan teknik proposional sampling. Terdiri dari responden laki-laki 243 (64,5 persen) dan perempuan 134 (35,5 persen).
REDAKSI
Komentar