Gelar Rapat Kerja, Ini yang Dibahas Sekda Konawe di Onembute

Gelar Rapat Kerja, Ini yang Dibahas Sekda Konawe di Onembute
Sekda Konawe Ferdinand Sapan

TEGAS.CO. KONAWE – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat kerja bersama pemerintah Kecamatan Onembute yang dilaksanakan di balai Desa Napoosi, Senin (18/11/2024).

Acara ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura, Kepala Kesbangpol, Kasat Pol PP, Asisten I Setda Konawe, Camat Onembute para kepala desa se-kecamatan onembute, kepala sekolah, kepala Puskesmas, TNI dan Polri termasuk para pimpinan OPD.

Sekda Konawe, Ferdinand Sapaan mengatakan bahwa rapat kerja ini bertujuan untuk mengintegrasikan program-program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,

“Tujuannya adalah bagaimana mengintegrasikan program pusat di daerah, terutama penetapan SK Komunitas yang palig lambat Desember kita sudah tuntaskan, sehingga nantinya kita sudah bisa mengkonfirmasikan di setiap kecamatan, misalnya di onembute dengan komunitas cabe, sawit dan durian,” jelasnya.

“Ternyata ada yang komplen durian malah tidak cocok ini, sehingga kita akan koreksi SK ini dan menindaklanjuti dengan peraturan Mentri pertanian segera untuk mensupport peta wilayah masing-masing pontesi komunitasnya,” tambahnya.

Selain itu kata dia, dalam rapat kerja tersebut juga dilakukan evaluasi terkait dengan stunting kita turun hanya 0,5 dari 28 menjadi 27,5.

“Turunnya cuman 0,5 kenapa sedikit? ternyata ada kesalahan dilapangan salah satunya adalah komunikasi antara kapus dengan kepala sekolah yang belum maksimal, sehingga kita juga kepala sekolah dan kepala puskesmas,” ungkapnya.

Menurutnya, Obat sudah disiapkan kepala puskesmas dan diberikan ke sekolah-sekolah, namun tidak dilakukan control terhadap para pelajar apakah mereka minum atau tidak. Begitu diuji sama tim survey dari kesehatan Indonesia atau SKI ternyata ternyata obat yang diberikan diminum bahkan dikantongi

“Ternyata memang anak sekolah itu tidak mau minum dia kantongi, sehingga saya ingatkan kepada kepala skolah, karena program itu sudah dibiayai atau dianggarkan tapi tidak diminum,” ucapnya.

Dampaknya kata Ferdinand, tujuannya tidak terpenuhi dan tidak tercapai angka kita tidak begitu berubah secara signifikan, sehingga ini menjadi penting untuk buat kepala sekolah.

Laporan: Redaksi

Komentar