TEGAS.CO, BAUBAU – Dalam rangka syukuran makan bersama usai Wisuda Kedua Tahun 2024 yang berlangsung di Ballroom Al-Munawarah UMU Buton, berbagai Program Studi (Prodi) menyediakan makanan tradisional sebagai menu tambahan di momen berbahagia civitas akademika UMU Buton, Jum’at (27/12/24).
Dalam syukuran ini, Suku Buton, Sulawesi Tenggara, terkenal dengan kekayaan kuliner tradisionalnya dengan cita rasa khas menggugah selera dari masyarakat.
Hal itu kemudian menjadi motivasi para dosen dan rekan-rekan yayasan untuk menyajikan sajian tradisional sebagai menu santapan yang diantaranya.
1. Kasuami
Terbuat dari singkong parut yang dikukus hingga padat berbentuk kerucut.
Sering menjadi pengganti nasi dan biasanya disajikan dengan ikan atau kuah santan.
2. Kaholeo
Ikan teri yang ditumis kecap dengan tambahan tempe goreng ini menjadi ciri khas untuk dinikmati sebagai lauk.
3. Kapusu Nosu
Kudapan berbahan dasar jagung yang dimasak dengan cara santan
Bertekstur kenyal dan cocok sebagai teman kaholeo.
4. Ikan Asap Katapai
Ikan cakalang atau tuna yang diasapi hingga kering.
Rasanya gurih dan sering dijadikan oleh-oleh khas Buton.
5. Kagarai.
Ikan karang yang dikeringkan dan ditumis dengan olahan yang mengunggah selera.
Cocok disantap dengan kasuami dan Lapa-Lapa.
6. Lapa-Lapa
Hidangan berbahan dasar beras yang dimasak dengan santan dan dibungkus daun kelapa.
Biasanya disajikan bersama ikan asin atau rendang.
7. NasuOpa
Makanan khas berbahan dasar pepaya muda yang direbus cocok di sajikan dengan sambal terasi.
Kuliner tradisional Buton mencerminkan kekayaan budaya dan alamnya, terutama bahan-bahan lokal seperti, singkong, dan ikan hingga konsep pengolahan menu yang digunakan.
Kuliner tradisional ini merupakan warisan leluhur yang masih terpelihara hingga saat ini. Makanan-makanan tersebut mencerminkan kekayaan kuliner tradisional Buton yang layak untuk dicoba dan terus menjadi identitas asli masyarakat.
Laporan : JSR
Publisher : Dion
Komentar