TEGAS.CO,. KENDARI – Masalah sampah tak kunjung henti-hentinya menerjang seluruh Kota yang ada di Indonesia, tak terkecuali Kota Kendari yang menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baru-baru ini, melalui pantauan awak media tertanggal 17 Mei 2021 tepatnya disekitaran Jl. Laremba, Kecamatan Kadia Kota Kendari terpampang nyata tumpukan sampah yang berserekan di sekitar pinggir jalan Kecamatan Kadia ini, tanpa adanya petugas kebersihan yang mengangkut dan membereskan masalah sampah tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kendari Ir. Nismawati M.Si saat dijumpai membenarkan hal tersebut. Nisma menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada saat lebaran.
Untuk pengelolaan sampah, sebenarnya DLH telah membuat jadwal mulai pukul 18.00-06.00 Wita, hanya saja sebagian besar orang di beberapa titik Kota Kendari tidak mengindahkan itu.
“Misalnya ibu rumah tangga membuang sampah ketika ia hendak keluar ke pasar dan orang kantoran yang hendak bekerja lalu membuang sampah sehingga terjadi penumpukan sampah di beberapa titik”, terang Kadis DLH Kota Kendari ini. Selasa (1/6/2021)
Hal tersebut yang membuat terjadinya penumpukan sampah di beberapa titik.
“Yang seharusnya pada pagi hari sudah bersih dan steril malah terjadi penumpukkan sampah di tempat-tempat tersebut”, lanjutnya.
Untuk itu kami menggunakan langkah antisipatif dengan cara menempatkan beberapa pengawas di lokasi-lokasi yang tidak taat aturan tersebut, sehingga di lokasi itu kami tempatkan mobil pengangkut dua sampai tiga kali sehari untuk mengontrol masalah sampah”, tambahnya.
Dia juga menambahkan, bahwa saat ini tidak satupun sampah yang tidak diangkat dalam satu hari.
“Adapun penumpukan yang terjadi Jl. Laremba itu, pada saat setelah lebaran Idul Fitri, dimana saat itu supir juga sedang merayakan hari lebaran dengan keluarga mereka, tetapi di satu sisi puncak penumpukan sampah terjadi juga di titik itu”, ucapnya.
“Dari sisi kemanusiaan tidak mungkinkan kita memaksa supir untuk bekerja di hari lebaran dimana 100% mereka Muslim,” tegasnya.
Olehnya itu, 2 hari sebelum lebaran, Nismawati menginstruksikan semua petugas untuk kerja bakti membersihkan sampai kondisinya steril.
“Hanya saja saat malam sebelum lebaran itu kan banyak masyarakat yang keluar dan pasti membawa sampah dengan jumlah yang besar pula”, katanya.
Setelah malam puncak hari raya, Nismawati melakukan antisipasi dengan memberikan uang lembur bagi pekerja yang mau bertugas di hari raya. Namun, dia mengakui bahwa sampah yang ada melebihi kemampuan petugas.
“1 hari saja sampah dibiarkan tanpa dibersihkan maka akan terjadi penumpukan sehingga masyarakat juga harus punya kesadaran akan pentingnya kebersihan dan menghargai petugas,” tutupnya.
ISMITH / YA
Komentar