TEGAS.CO,. BAUBAU – Ratusan millenial dari tiga wilayah, yaitu kota Baubau, kabupaten Buton dan Buton Selatan (Busel) mengikuti Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI di Tamimu Ballroom Villa Nirwana Kota Baubau, Senin (23/8).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Koordinator Divisi Pengawas Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Bawaslu Sulawesi Tenggara (Sultra), Hamiruddin Udu serta jajaran, Ketua Bawaslu Baubau, Azan, Ketua Bawaslu Buton Maman serta Ketua Bawaslu Busel, Mahyudin.
Ketua Bawaslu Sultra yang ditemui usai pembukaan kegiatan mengungkapkan bahwa SKPP sebenarnya direncanakan secara nasional. Untuk Sultra mendapatkan tiga titik, yaitu kota Kendari, Baubau, dan Kolaka serta diikuti oleh seratus peserta di tiap titik pelaksanaan.
Hal ini, kata dia, bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada milenial yang ada di daerah untuk ikut menjadi Pengawas Partisipatif di daerah masing-masing pada 2024 mendatang.
“Ini merupakan salah satu program prioritas RI yang dikemas dalam bentuk sekolah partisipatif, tujuannya untuk melahirkan orang-orang yang memahami proses demokrasi sehat dan kepemiluan,” katanya.
Dia juga menjelaskan, manfaat sekolah demokrasi ini memberikan pemahaman nilai demokrasi dan pengetahuan tentang pengawasan partisipatif. Materinya beragam seperti; kecakapan dasar pengawasan partisipatif, pengawasan pencegahan dan perspektif hukum, gendre, anti politik uang dan penguatan alur pelaporan dugaan pelanggaran.
“Mereka akan berperan sebagai corong Bawaslu untuk ikut mengedukasi politik pada masyarakat dan mengawal Pilkada yang akan dilakukan pada 2024 mendatang”, jelasnya.
“Program SKPP ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018 yang dilaksanakan di Bogor saat itu dan untuk tahun ini kita gelar perdana di kota Baubau dengan penerapan Protokol kesehatan secara ketat”, tandasnya.
Sementara itu, wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse yang mewakili Wali Kota Baubau diawal sambutannya mengingatkan bahwa saat ini negara sedang menghadapi pandemi Covid-19. Ia tahu bahwa kegiatan tersebut terlaksana setelah melalui proses izin yang ketat, terutama syarat protokol kesehatan yabg harus memenuhi standar.
“Saya berharap Bapak/Ibu yang hadir pada siang hari ini dapat tetap selalu mematuhi protokol kesehatan, terutama menggunakan masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dengan sabun. Dengan menerapkan protokol kesehatan kita dapat saling melindungi dan juga melindungi orang-orang terdekat kita”, pesannya.
“Dalam perjalanan bersama mengawal kualitas demokrasi di Indonesia, bangsa kita telah beberapa kali melakukan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih putra-putri terbaik bangsa dalam menduduki jabatan eksekutif, legislatif, dan yudikatif”, lanjutnya.
Ditambahkannya pula, sistem demokrasi dan pemilihan, sebenarnya telah lama terjadi di Kesultanan Buton pada masa kesultanan La Elangi yang dirumuskan melalui Undang-Undang Martabat tujuh. Pada zaman kesultanan Buton, untuk memilih seorang sultan akan dilakukan pemilihan secara terbatas yang dilakukan oleh golongan tertentu (kaomu).
“Peletakan prinsip dasar demokrasi yang telah lama terjadi dalam sejarah buton, menjadi sebuah benang merah yang mempersatukan masyarakat Buton dengan prinsip-prinsip demokrasi yang kita pegang teguh hingga saat ini”, tambahnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Baubau akan selalu senantiasa menjaga komitmen dan mendukung kegiatan yang dapat menjaga marwah demokrasi yang kita cita-citakan. Sebagai bentuk komitmen dan dukungan Pemda Baubau, Pemerintah Baubau telah dengan senang hati menjalin kerjasama dan sinergi dengan Bawaslu untuk menjadi tuan rumah SKPP gelombang pertama di Sulawesi Tenggara.
Beberapa tahun ke belakang, tuturnya, bangsa Indonesia telah berhasil melakukan pesta demokrasi yaitu Pemilihan Umum Serentak untuk memilih wakil rakyat di Legislatif serta Presiden dan Wakil Presiden di kursi eksekutif di 2019.
“Di 2020, kita juga telah berhasil menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah secara serentak di 217 Kabupaten/Kota di Indonesia, termasuk diantaranya adalah 7 (tujuh) Kabupaten di Sulawesi Tenggara”, ucapnya.
Tentu saja, kata dia, keberhasilan terselenggaranya sebuah pesta demokrasi tidak hanya terletak pada kesolidan dan profesinalitas Bawaslu dalam melakukan pengawasan atau KPU dalam menyelenggarakan pemilu, akan tetapi juga sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat yang secara sukarela terlibat aktif dalam pesta demokrasi.
“Saya sangat yakin, bapak/ibu sekalian yang menjadi peserta pada kegiatan hari ini adalah orang-orang dengan energi positif yang akan semakin meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat pada pemilu dan pemilihan yang akan datang”, ungkapnya.
Layaknya sebuah sekolah, peserta yang mengikuti SKPP selama tiga hari kedepan akan dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang pengawasan kepemiluan. Setelah lulus dari sebuah sekolah, maka kader tersebut mempunyai tanggungjawab untuk menjaga nama baik sekolah tempat mereka mendapatkan ilmu. Kader tersebut juga bertanggungjawab untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama sekolah ke lingkungan masyarakat.
“Saya berharap, tanggungjawab tersebut dapat benarbenar dipegang teguh dan dilaksanakan. Karena pada dasarnya, karakter kita sebagai masyarakat kepulauan adalah karakter orang-orang yang bertanggungjawab dan berdarma bakti ke masyarakat”, harapnya.
“Saya mengucapkan terimakasih karena telah menjadikan Kota Baubau sebagai tuan rumah penyelenggaraan SKPP di Kepulauan Buton. Saya berharap, semoga kegiatan yang mendidik ini dapat kita kembangkan lagi bersama kedepan. Semoga kedepan, semakin banyak kader-kader putra-putri daerah yang dapat bergabung dalam Sekolah ini”, pesannya.
“Untuk anak-anakku peserta SKPP Tingkat Dasar di Kota Baubau saya mengucapkan selamat belajar, dan belajarlah dengan bersungguh-sungguh. Semoga ilmu yang didapatkan selama proses pembelajaran akan menjadi bermanfaat untuk masyarakat kita”, pungkasnya.
Laporan : JSR
Editor : YUSRIF
Komentar