TEGAS.CO,. KENDARI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar lomba mural tingkat provinsi.
Ketua DPD Demokrat Sultra, Muhammad Endang SA menjelaskan lomba mural dilaksanakan masih dalam rangkaian peringatan 20 tahun Partai Demokrat.
“Serta sebagai respon atas teguran Presiden Jokowi kepada Kapolri atas penghapusan mural di berbagai wilayah di Indonesia,” ucap Endang dalam rilis tertulisnya, Jumat (17/9/2021).
Endang mengatakan pemenang lomba mural akan diberikan hadiah sertifikat dan uang puluhan juta rupiah. Bagi juara 1 sampai 4 akan diundang membuat mural di pagar kantor DPD Partai Demokrat Sultra di jalan Boulevard nomor 1 Baruga, kota Kendari.
Untuk kebutuhan pelaksanaan lomba mural, kata Endang Demokrat Sultra telah membentuk panitia pelaksana yang diketuai oleh Abdul Salam Sahadia.
“Saya menunjuk Abdul Salam Sahadia, karena dia muda, pencinta seni, dan keindahan, serta dulu sebelum menjadi anggota legislatif adalah aktivis pegiat demokrasi,” ujarnya.
Panitia tersebut kata Endang, bertugas mengatur persyaratan lomba mural dan membuka pendaftaran akan diumumkan ke publik melalui media massa dan baliho.
“Panitia lomba juga yang akan menentukan dimana lokasi lomba mural dilaksanakan termasuk media apa akan gunakan perserta menggambar atau melukis mural,” kata Endang.
Endang menambahkan, lomba tersebut akan dilaksanakan dengan sejumlah persyaratan yang ketat. Diantaranya tidak boleh berisikan fitnah, SARA, dan ujaran kebencian.
“Muralnya mempunyai nilai seni dan estetika, dan tentu saja dapat berisi kritik sosial yang bisa dipertanggung jawabkan,” tukasnya.
Ia menyampaikan bahwa masyarakat, anak muda, seniman, pecinta seni desain, kartunis bahkan ASN, TNI dan Polri bisa mendaftar mengikuti lomba mural.
Terkait kapan pelaksanaan pelaksanaan lomba mural. Endang menjawab akan dilaksanakan bulan ini (September 2021).
“Insyaallah pelaksanaannya bulan ini,” ujarnya lagi.
Dia berharap dengan lomba mural keindahan kota bisa tercipta sekaligus menjadi saluran kreativitas warga Sultra dan yang paling penting indeks demokrasi Indonesia bisa semakin membaik, kemudian pemerintah semakin terbuka dengan kritik dan bekerja lebih baik.
“Serta yang paling penting akan tercipta transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaran pemerintahan dan pengelolaan negara wabil khusus di provinsi Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.
Laporan : Yusrif
Komentar