Laut Tercemar Akibar Pertambangan. Tunggu Hasil Penelitian USN

tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Pusat kajian pengembangan teluk Bone Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka tengah melakukan penelitian terkait pencemaran laut di kabupaten Kolaka, yang diakibatkan oleh aktivitas penambangan di Kolaka. Penelitian ini terpusat di Desa Hakatutobu dan Kelurahan Dawi – Dawi, serta pantai kayu.

Kondisi Air laut di Desa Hakatetobu yang terlihat tercemar akibat penambagan yang dilakukan di Kolaka. FOTO : LAN
Kondisi Air laut di Desa Hakatetobu yang terlihat tercemar akibat penambagan yang dilakukan di Kolaka.
FOTO : LAN

Penelitian ini juga berdasarkan laporan dari masyarakat, sehingga Menteri Kelautan dan Perikanan RI  Susi Pudjiastuti melakukan sidak di desa Hakatutobu Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka pada tanggal 20 maret 2017 lalu. Sidak dilakukan karena terkait pencemaran air laut yang diakibatkan oleh aktivitas penambangan di daerah tersebut.

Menindak lanjuti sidak Menteri Susi Pudjiastuti, pusat kajian pengembangan teluk bone USN Kolaka melakukan penelitian lebih dalam mengenai pencemaran air laut tersebut. Peneliti USN ini mengambil beberapa unsur untuk diteliti, seperti tanah, kerang, rumput laut, taripang dan air laut itu sendiri.

Menurut, kepala pusat kajian pengembangan teluk bone USN Kolaka Syahrir, penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari tiga lokasi, yakni Desa Hakatutobu dan Kelurahan Dawi – Dawi sebagai daerah yang terdekat dengan aktivitas penambangan. Serta mengambil sampel di kayu angin sebagai pembanding, karena letaknya jauh dari penambangan.

“Sejumlah sampel telah diambil untuk diteliti seberapa besar pencemaran yang terjadi, serta kandungan logam berat yang ada di daerah tersebut,”Ujarnya, kepada tegas.co, kamis (13/2).

Dikatakan, sebab pencemaran air laut ini sangat meresahkan warga Desa Hakatutobu dan Dawi – Dawi, karena mengancam kondisi kesehatan mereka dalam jangka waktu yang lama.

“Hasil penelitian akan diketahui setelah adanya hasil pengujian sampel dari laboratotium Unhas Makassar dan Institut Pertanian Bogor,”Tandasnya.

LAN / HERMAN

Komentar