tegas.co, YOGYAKARTA – Javanese Diaspora Event ke III telah dibuka di Museum Vredeburg Yogyakarta, Senin (17/1/2017) siang. Acara-acara yang ditampilkan akan diisi langsung oleh para diaspora yang hadir.
Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari dari tanggal 17 hingga 23 April mendatang.
Dipembukaan Javanese Diaspora Event III selain mengadakan bincang bareng bersama Diaspora-diaspora dunia, juga melakukan pemutaran film dokumenter yang berjudul JAJI di Taman Budaya Yogyakarta.
Film yang berasal dari negeri Kincir Angin Belanda ini adalah garapan Produser Jeffrey Salimin seorang blesteran Belanda, Suriname dan Jawa.
Secara harfiah JAJI berarti “teman se-kapal”. Dalam pembuatan film dokumenter ini Jeffrey bertujuan ingin mencari apa saja yang masih tersisa dari rasa persaudaraan senasib sepenanggungan yang hidup diantara sesama warga Jawa saat ini.
Film ini juga menjawab pertanyaan seperti bagaimana nasib para keturunan pekerja kontrak Jawa hingga saat ini. Kegiatan budaya seperti apa yang masih tersisa dan dimana posisi warga Jawa di kancah masyarakat umum saat ini.
Yang menjadikan film ini sesuatu sekali adalah digarap oleh seorang wong Jowa Suriname. Film ini adalah sesuatu yang harus ditonton bagi mereka yang berminat untuk mengetahui lebih dalam tentang Suriname, terutama warga Jawa di dunia Internasional.
Bahasa yang digunakan tokoh-tokoh dalam film tersebut menggunakan bahasa Belanda, Suriname dan Jawa, untuk subtitlenya menggunakan bahasa Inggris.
“Filmnya keren, sangat mendidik, juga memperlihatkan kehidupan masyarakat keturunan Jawa yang ada di Belanda, Suriname dan lainnya” ujar Badi
Badi juga menambahkan, untuk dipemutaran selanjutnya agar bisa menggunakan terjemahan yang berbahasa Indonesia.
JAJI “Nek kapal klelep, kabeh klelep” yang artinya bila kapal karam, karamlah semua.
NADHIR ATTAMIMI / HERMAN
Komentar