TEGAS.CO., KONAWE – Konsorsium Aktivis Sultra gelar aksi demonstrasi terkait proyek rehabilitasi saluran irigasi yang tak kunjung usai. Hal tersebut memberikan dampak negatif oleh parah petani padi di dua kecamatan.
Sementara itu, dua kecamatan tersebut ialah, Kecamatan Lambuiya dan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah satuh orator mengungkapkan bahwa proyek tersebut di duga dikerjakan oleh PT Haka Utama yang bekerjasama dengan PT Agung Beton dengan anggaran cukup besar dan bersumber APBN.
“Hal ini menjadi ironi ketika pemerintah pusat mengeluarkan dana cukup besar namun ada saja pihak yang tidak bertangung jawab demi mendapatkan keuntungan namun merugikan negara,” jelasnya.
Selain itu, Konsorsium Aktivis Sultra ini juga meminta Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini, Polres Konawe dan Polda Sultra segera melakukan penyelidikan terkait dugaan Korupsi Rehabilitasi Saluran Ameroro.
Mereka meminta agar segera memeriksa PPK BWS Sultra dan Direktur Utama dari dua perusahaan yang bekerjasama, meminta APH untuk memeriksa Kepala BWS Sultra atas dugaan tersebut serta mencopot dari jabatannya.
“Apabila tuntutan hari ini tidak disahuti, kami akan mengelar aksi unjuk rasa yang lebih besar di depan Kantor BWS Sultra, dan melaporkan masalah tersebut di tingkat yang lebih tinggi,” tegasnya.
Diketahui, Konsorsium Aktivis Sultra berjanji akan terus melakuian aksi hingga adanya tersangka dari dugaan korupsi proyek rehabilitasi saluran irigasi
Komentar