Tegas.co., PROBOLINGGO JATIM – Pasar tradisional memiliki pengertian suatu tempat yang mana bertemunya pembeli dan penjual, dan mereka melakukan transaksi jual beli serta tawar menawar, pasar tradisional banyak kita temui di pedesaan yang tentu berbeda dengan pasar modern, pasar tradisional sangatlah sederhana, terdiri dari lapak-lapak sederhana dan semi permanen bahkan ada juga yang tidak permanen, lapak-lapak yang ada terbuat dari bambu dan beratap daun rumbia atau alang-alang namun ada juga yang ber atap terpal plastik.
Pasar tradisional yang sering kita temui hanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako, sayur mayur, bumbu dapur, kue tradisional serta barang-barang lainnya yang memang sering di butuhkan oleh masyarakat pedesaan.
Namun keberadaan pasar tradisional sangat disayangkan, karena kebanyakan kebersihannya kurang terjaga, disudut-sudut pasar masih banyak kita temui sampah yang menumpuk walaupun sudah di sediakan tempat sampah dan papan peringatan untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan, karena tempatnya berlantai tanah yang hanya diratakan, maka bila musim hujan, terkesan kumuh karena becek, hal ini memang di butuhkan kesadaran dari pelaku yang ada di pasar tradisional, baik penjual maupun pembeli untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan pasar, agar konsumen merasa nyaman saat berbelanja. Tetapi ada pula pasar tradisional yang memiliki management seperti pasar yang disediakan oleh Pemerintah. Setiap penjual mememiliki tempat yang layak dan bersih. Pasar tradisional yang demikian biasanya dikelolah oleh Pemerintah Desa, dan para penjual membayar retribusi untuk operasional baik kebersihan dan penataan serta perawatan lingkungan pasar tradisional.
Pasar Modern Tidak Pengaruhi Pasar Tradisional
Perkembangan ekonomi dan sosial yang saat ini cukup pesat, di kota baik kabupaten maupun kota kecamatan sudah banyak bermunculan pasar modern yang tentunya memiliki kwalitas barang yang sangat bagus, bahkan harganya juga terjangkau, serta serba ada, kelebihan pasar modern atau mall atau mini market, pembeli bisa mendapatkan kebutuhan apapun tanpa langsung di layani oleh penjualnya tetapi harganya tidak bisa di tawar seperti yang ada di pasar tradisional, karena tiap barang sudah ada label harganya, serta pembayarannya saat ini tidak harus dengan uang cash tapi bisa pakai kartu kredit dan debit, bahkan sekarang bisa pakai uang elektronik, sehingga pembeli tidak repot bawa uang cash.
Pesatnya perkembangan pasar modern dengan management yang lebih bagus tidak mempengaruhi keberadaan pasar tradisional, walaupun sudah banyak bermunculan pasar modern dan pusat perbelanjaan, keberadaan pasar tradisional masih tetap di minati oleh masyarakat terutama yang berada di pedesaan karena pembeli bisa tawar menawar harga dan tentunya tidak di kenakan pajak.
Pasar Tradisional Dilihat dari Segi Sosial
Pasar tradisional masih banyak diminati karena pembeli dan penjual bisa berinteraksi langsung, dengan demikian dari segi sosial hubungan pembeli dan penjual ada kedekatan emosional yang sangat kuat.
Pasar Tradisional Dilihat dari Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi pasar tradisional lebih menguntungkan bagi masyarakat pedesaan, karena pembeli bisa mendapatkan harga kebutuhan dengan harga yang sangat murah dan terjangkau.
Kesimpulannya jelas sudah perbedaan antara Pasar Tradisional dengan Pasar Modern. baik segi sosial, segi ekonomi, management, tata ruang dan lingkungan pasar, Walaupun demikian keberadaan Pasar tradisional masih banyak di minati oleh masyarakat terutama yang ada di pedesaan.
AHMAD SUGENG LAKSONO/MAS’UD