Nur Inda Sari, Mahasiswi Asal Konsel Jadi Lulusan Terbaik Universitas Muhammadiyah kendari

Nur Inda Sari, Mahasiswi Asal Konsel Jadi Lulusan Terbaik Universitas Muhammadiyah kendari
Nur Inda Sari

TEGAS.CO,. KENDARI – Seorang wisudawan asal Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Bernama Nur Inda Sari menjadi lulusan terbaik Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari, pada tanggal 30 Mei 2024 bertempat di hotel Sahid Azizah Syariah.

Inda Sari merupakan anak dari bapak Bintang S.H. dan ibu Rosmawati, Lahir di Tonasa 15 Mei 1998, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Angkatan tahun 2020 ini berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94.

Iklan KPU Sultra

Raihan tersebut tidak terlepas dari usahanya selama menimbah ilmu di bangku kuliah selama 3 tahun 9 bulan, dia Merasa bersyukur dan bangga terhadap capaian terbaiknya.

Nur Inda Sari mengatakan, dengan pencapaian prestasi wisudawan terbaik ini adalah  doa dan dukungan penuh dari keluarga, yang telah menjadi sumber inspirasi dan pendorong utama untuk selalu memberikan yang terbaik.

“Alhamdulillah IPK saya 3,94, benar-benar tidak pernah menyangka bisa meraih IPK setinggi ini. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” Katanya saat dihubungi Tegas.co pada hari Jumat (31/05/2024).

“Yang menjadi Motivasi utama saya tentunya karena dukungan keluarga yang selalu menjadi sumber inspirasi terbesar dan contoh teladan dalam hidupku,” lanjutnya.

Mahasiswi kelahiran 15 mei 1998 silam ini menuturkan semoga pencapaian ini bisa menjadi kebanggaan buat orang tua tercinta, seperti halnya mereka selalu menjadi kebanggaan dan petunjuk hidup.

“Tanpa dukungan, cinta, dan doa kalian, tidak akan pernah mencapai titik ini, Saya berjanji akan terus berusaha dan bekerja keras untuk membuat kalian bangga” terangnya.

Mahasiswa angkatan 2020 itu membagikan tips dan trik menjadi Wisudawan terbaik, Yakni lebih kepada rajin datang ke kampus tepat waktu, kerjakan tugas dengan baik dan jangan menunda-nunda pengerjaan tugas. Karena tugas yang ditunda adalah beban yang semakin berat di pundak kita, yang hanya akan semakin membebani pikiran dan juga tetap jalin hubungan yang baik dengan dosen dan teman satu jurusan maupun jurusan lain.

“Jangan menunda pekerjaan seperti menunda nonton drama Korea. Karena tugas yang ditunda itu seperti episode yang menggantung, bikin galau,” tegasnya.

Nur indah menitip pesan kepada teman-teman mahasiswa yang masih berjuang walaupun yang sudah sarjana bahwa apapun bisa dicapai dengan kerja keras dan ketekunan. Setiap orang memiliki tantangan dan rintangannya masing-masing.

“Tetapi percayalah bahwa kita semua mampu mengatasi setiap kesulitan dengan semangat yang tak pernah padam tetap berusaha dan jangan pernah takut gagal apalagi sampai menyerah,” Tutupnya.

 

Laporan : Hamid

Editor : Dion

Komentar