UAD Menggelar Pembelajaran Program Tektil Bagi Siswa Difabel Netra

tegas.co, YOGYAKARTA – Program kerja Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) Universitas Ahmad Dahlan bekerjasama dengan Perpustakaan Kota Yogyakarta menggelar Pembelajaran dan Pembuatan Buku Mentari Mencerap Tata Surya dengan Gambar Tactile Buatan Sendiri sebagai media edukasi Astronomi Inklusi, Yogyakarta, Rabu (24/5/2017).

(PKMM) Universitas Ahmad Dahlan bekerjasama dengan Perpustakaan Kota Yogyakarta menggelar Pembelajaran dan Pembuatan Buku Mentari Mencerap Tata Surya dengan Gambar. FOTO ; NADHIR
Universitas Ahmad Dahlan bekerjasama dengan Perpustakaan Kota Yogyakarta menggelar Pembelajaran dan Pembuatan Buku Mentari Mencerap Tata Surya dengan Gambar.
FOTO ; NADHIR

Kegiatan tersebut berupa cara pembuatan dan pembelajaran bagi siswa Inklusi antara siswa Tunanetra dan Siswa Awas (netral) mengenai Astronomi dengan menggunakan gambar tektil buatan sendiri.

Ketua Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) Ricka Tanzila menuturkan, terbentuknya kegiatan tersebut berkat usaha mereka membuat sebuah program proposal yang ditujukan kepada Kemenristek Dikti RI untuk disetujui dan didanai.

“Setiap mahasiswa membuat proposal yang dikirim ke Dikti, setelah itu dari sekian Universitas di Indonesia akan dipilih oleh Dikti dan didanai, kita salah satunya yang lolos seleksi dan didanai yang mana kita harus melaksanakan dan akan ada monitoring evaluasi dari Dikti langsung,” jelasnya.

Ricka menambahkan, mereka menggunakan bentuk tektil agar para siswa Tunanetra khusunya bisa memahami langsung obyek yang dipelajari salah satunya tata surya yang berbentuk visual.

“Ini dalam bentuk tektil, jadi siswa tunanetra mampu memahami struktur dan bentuk dari tata surya atau ilmu-ilmu yang bersifat visual,” tuturnya.

Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari Yayasan Yaketunis yang berjumlah 8 orang siswa Tunanetra dan 6 orang siswa Awas dari Pesantren Ummu Salamah. Pihaknya mengakui, gambar tektil tersebut menggunakan bahan bahan dari bahan sederhana yang bisa didapatkan dengan cara mudah.

“Disinilah keunikannya, antara siswa Tunanetra dan Siswa Awas bisa bekerjasama walaupun sebelumnya mereka tidak saling mengenal,” pungkasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko sangat menyambut baik program dari mahasiswa UAD untuk membantu para Tunanetra memperoleh ilmu-ilmu Keastronomian.

“Kami menyambut baik program ini yang digagas oleh teman-teman UAD yang mengakomodir teman-teman tunanetra supaya ikut memiliki ilmu tentang Astronimi,” ungkapnya.

Wahyu menambahkan, pihaknya memiliki sebuah visi yang sama, salah satunya menjadikan kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang berkualitas dan inklusif.

“Kami belum pernah menemukan kegiatan seperti ini, benar-benar autobox, teman-teman UAD mampu memanfaatkan market pasar yang belum tersentuh dan menjadikan sebuah kegiatan yang produktif” tambahnya.

Ia berjanji, akan selalu mendukung jika ada kegiatan-kegiatan positif seperti yang dilakukan mahasiswa UAD tersebut.

“Bukan hanya hari ini saja, kami akan siap selalu membackup jika ada kegiatan-kegiatan seperti ini,” pungkasnya.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Komentar