tegas.co, PROBOLINGGO, JATIM – Peringati Hari Laut Sedunia yang jatuh pada setiap 8 Juni, santri Ponpes Riyadlus Sholihin dan Polresta Probolinggo menanam 1.500 bibit mangrove di pesisir pantai Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan. Kegiatan ini sebagai pesan agar terus menjaga ekosistem laut dari pencemaran dan kerusakan.
FOTO : ASL
Suasana meriah sangat terasa saat santri dan anggota Polresta Probolinggo beserta ibu-ibu bhayangkari menggelar aksi menanam mangrove.
Semuanya menyusuri pantai sejauh 500 meter dengan berjalan kaki. Sesampai di hutan mangrove, mereka menanam 1.500 bibit pohon mangrove di areal seluas 40 hektar hutan mangrove di pesisir Probolinggo. Lahan itu, tersebar mulai dari pantai Ketapang hingga sekitar pelabuhan Tanjung Tembaga.
“Jadi kita mengajak santri, apalagi ini bertepatan dengan bulan ramadan. Kami ingin mengenalkan kepada santri bahwa lingkungan laut itu harus dijaga dengan baik, salah satunya dengan menanam mangrove. Jika, ekosistem laut bagus, maka plankton-plakton juga berkembang dengan baik, sehingga ikan semakin banyak,” ujar Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal.
Bagi kalangan santri, aksi menanam pohon mangrove ini adalah yang pertama dilakukan dan belum pernah sebelumnya. Itulah sebabnya, mereka mengaku senang meski harus berbasah-basah ria dan berada di bawah terik matahari.
“Awalnya takut, karena kita tidak pernah ke laut dan nanam mangrove. Kita selama ini kan selalu di pondok untuk belajar. Ternyata asyik juga bisa berbuat untuk keberlangsungan lingkungan hidup,’ tutur Muhamad Noval, salah satu santri.
Melalui aksi ini, diharapkan warga masyarakat mengerti dan paham betul fungsi dari hutan mangrove.
Selain untuk menahan terjadinya abrasi pantai, hutan mangrove juga sebagai bagian dari ekosistem laut yang bermanfaat untuk mahluk hidup. Rencananya, semuanya ditanam secara bertahap hingga beberapa hari mendatang.
ASL
PUBLISHER : HERMAN
Komentar