PMI DIY Ganti Warna Rompi Untuk Petugas dan Relawan

Gusti Prabu saat memperlihatkan rompi baru yang akan digunakan anggota PMI DIY kepada Awak Media. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Gusti Prabu saat memperlihatkan rompi baru yang akan digunakan anggota PMI DIY kepada Awak Media.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Palang Merah Indonesia (PMI) DIY ternyata saat ini telah memperbaharui perlengkapan lamanya, salah satunya rompi bagi petugas dan relawan. Rompi tersebut yang dulunya berwarna biru tuah, saat ini telah berubah menjadi warna merah terang.

Ketua PMI, GBPH Parbukusumo yang sapaan akrabnya masyarakat Yogyakarta, Gusti Prabu, menerangkan dalam perubahan waena rompi tersebut mengikuti arahan yang diatur oleh PMI Pusat langsung.

“Perubahan warna imi sesuai aturan yang dibuat, kita pakai rompi yang warna merah agar ketahuan jelas,” terangnya.

Pemilihan warna merah terang tersebut dikarenakan beberapa instansi dan organisasi di Yogyakarta khususnya telah menggunakan warna biru yang sebagaimana telah digunakan sebelumnya. Selain itu perubahan tersebut guna memperjelas identitas seorang PMI.

“Kalau biru tua itu sudah banyak sekali yang pakai, dari baju bola, intansi, media, makanya saya buat yamg merah cemerlang agar kelihatan, oh ini PMI, trus jahitannya juga bagus kok,” tuturnya.

PMI DIY akan menyediakan 600 rompi baru untuk semua daerah yang akan digunakan oleh anggotanya. Lanjut Ia, mengakui saat ini belum keseluruhan bisa diberikan karena masih dalam proses pembuatan.

“Yang kami berikan baru 100 rompi itupun hanya yang jaga waktu menjadi relawan arus mudik dan liburan lebaran kemarin, sisanya menyusul, ya mudah-mudahan bulan ini selesai swmua dan nanti langsung running,” terangnya.

Gusti Prabu menambahkan, setiap daerah kabupaten/kota nantinya akan diberikan 100 buah rompi baru, dikurangi pemberian setiap posko didaerah sebanyak 8 buah untuk melaksanakan tugas jaga mudik, jadi setiap daerahnya hanya mendapatkan 92 rompi.

“Untuk relawan DIY Kota, Bantul dan Sleman semuanya sudah cukup tetapi dikarenakan Gunung Kidul dan Kulon Progo anggaran bulanannya kecil dan terbatas maka kita sepakat untuk dibagikan sama rata semua,” tutupnya.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN

Komentar