FOTO : NADHIR ATTAMIMI
tegas.co., YOGYAKARTA – Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Mohammad Mahfud M.D, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi warga Indonesia yang baik.
“Hidup di Indonesia itu alamnya indah, budayanya halus, kebersatuannya kokoh, sehingga jangan dirusak oleh siapapun, maka dari itu ber-Indonesialah dengan baik,” kata Mahfud MD saat ditemui usai mengikuti Upacara Hari Kemerdekaan di Gedung Agung Yogyakarta, Kamis (17/8/2017).
Mahfud mengungkapkan, akhir-akhir ini banyak gerakan-gerakan radikal yang mampu mengancam NKRI, misalnya ingin mengganti bentuk negara, sistem negara, sistem pemerintahan, dan itu sangatlah berbahaya.
“Upacara kemerdekaan ini sebagai momentum untuk menguatkan kembali kenangan kita, betapa negara ini diperjuangkan dengan berat dalam visi kebersatuan, kalau mau menawarkan sistem lain itu sungguh sangat berbahaya dan bertentangan dengan kesepakatan awal,” ungkap Mahfud.
Mahfud menuturkan, bahwasanya hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila sangatlah indah dan menyenangkan sehingga jangan ada siapapun yang berniat untuk merusak keindahan tersebut.
“Saya kira yang harus ditegaskan kepada diri kita semua, bahwa kita hidup dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila, dan sangat menyenangkan hidup disini, sehingga jangan dirusak oleh siapapun,” ungkap Mahfud.
Ia menegaskan, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak bisa diganggu gugat lagi. Melalui momentum tersebut, kita harus mencuci segala fikiran dan kemungkinan dari sifat-sifat yang ingin menghilangkan keutuhan dan persatuan negara.
“Momentum kemerdekaan ini harus kita gunakan untuk mencuci bersih pikiran-pikiran kita yang ingin membangun negara yang sifatnya disintegratif, artinya negara kita ini sudah final,” tegas Mahfud.
Dihari kemerdekaan ini, Ia mengungkapkan, kita sebagai warga negara Indonesia patut bersyukur negara kita telah bertahan selama 72 tahun. Dan kita semua pasti berharap agar Indonesia merdeka hingga waktu yang tak terbatas.
“Untuk itu peringatan hari ulang tahun ini sudah menghimpun seluruh kenangan kita tentang perjuangan, tentang persatuan, dan kebersamaan kita semua,” tutup mantan ketua MK itu.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : HERMAN