tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Seperti sudah menjadi tradisi penjemputan jamaah haji selalu ramai dipadati ribuan keluarga jamaah yang ingin menjemput.
Kondisi ini rupanya dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk melakukan kejahatan pencopetan.
Seperti yang terjadi pada saat penjemputan jamaah haji kloter 22 di bandara Sangiani Bandera, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Kamis (28/9/2017) sekitar pukul 11.30 wita.
Dua jamaah haji asal Kolaka harus rela kehilangan harta benda mereka, setelah menjadi korban pencopetan.
Aksi pencopetan ini terjadi, disaat ribuan keluarga jamaah haji mulai berdesakan di depan bandara Sangiani Bandera Kolaka untuk menjemput keluarga mereka.
Ketika jamaah haji keluar dari bandara, disaat itulah para pencopet beraksi,
akibatnya, salah seorang jamaah dari kelurahan Lamokato, kecamatan Kolaka, kehilangan hand phone yang disimpan di dalam tasnya.
Bahkan ada jamaah haji dari kelurahan Balandete yang kehilangan dompet berisi uang tunai jutaan rupiah dan surat–surat penting lainnya,”Mariana jamaah korban pencopetan.
Selain itu kata Mariana, petugas bandara menemukan tas hitam milik jamaah ketinggalan di bandara. meski demikian, proses penjemputan jamaah haji tetap berlangsung hingga penerbangan terakhir.
Dia menambahkan, kejadian ini mestinya menjadi pelajaran bagi penyelenggara haji kabupaten Kolaka agar ke depan lebih meningkatkan lagi pengamanan bagi jamaah sehingga kejadian serupa tidak terulang.
ASDAR LANTORO
PUBLISHER : MAS’UD