tegas.co, KUDUS, JATENG – Sebanyak 620 mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar seminar nasional bertajuk ”Menuju Titik Terang Implementasi dan Evaluasi Kurikulum 2013”, Kamis (7/12/2017).
Ini tema yang sangat berat, tapi di waktu yang tepat. Kurikukul 2013, masih menyisakan banyak pertanyaan. ”Manfaatkan kesempatan ini mencari ilmu dan informasi sebanyak-banyaknya,” kata Ketua Panitia seminar, Wahyu Candra.
Ketua Prodi PGSD, Ika Oktaviani M Pd, mengatakan, belajar kurikulum 2013 penting dilakukan. “Semoga seminar ini memberi banyak tambahan ilmu dan pengalaman kepada kita semua. Saya berharap, kita bisa mengambil manfaat dari seminar yang digelar Himpunan Mahasiswa (Hima) PGSD UMK ini,” ujarnya.
Wakil Dekan III FKIP, Sucipto M Pd Kons, mewakili Dekan, menyampaikan, dalam seminar nasional, mahasiswa jangan cuma mencari narasumber, tetaapi mahasiswa harus ada yang andil dan ikut ambil bagian menjadi narasumber.
”Secara kelimuan, mungkin mahasiswa belum bisa menyamai pakar yang menjadi narasumber utama, tetapi dengan menjadi narasumber, Anda akan memiliki pengalaman luar biasa,” ungkapnya sebelum membuka seminar.
Dr Ariyadi Wijaya, narasumber kunci dalam seminar itu, mengatakan, luaran dari kurikulum 2013, paling tidak harus dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. ”Aktivitas belajar mesti mementingkan pemahaman ketimbang prosedural, sekaligus melatih keterampilan penalaran,” paparnya melalui materi yang disampaikannya.
Dia menyampaikan, dalam hal pembelajaran, khususnya matematika, soal eksploratori bisa memotivasi siswa mencari alternatif solusi melalui kegiatan eksplorasi. ”Dalam pembelajaran, arahkan siswa fokus pada pemahaman konsep dan biasakan melihat hubungan sebab – akibat,” paparnya.
Narasumber lain, Kiswati S.Pd.SD M.Pd., menjelaskan, bahwa terkait kurikulum, setidaknya ada tiga hal yang hendak dicapai, yaitu karakter, literasi, dan kompetensi. ”Sedang untuk model-model pembelajaran yang ada, antara lain model penyingkapan, penemuan, model berbasis masalah, interaksi sosial, investigasi kelompok, model penelitian sosial, dan model bermain peran,” terangnya.
Sementara itu, selain dua narasumber utama, ada dua mahasiswa yang juga didaulat menjadi pemateri dalam kesempatan itu, yakni Abdul Mu’id dan Suci Nooryanti. Keduanya kini masih duduk di semester VII Prodi PGSD UMK.
REPORTER : ROSIDI
EDITOR : WIWID ABID ABADI
Komentar