Mahasiswa Kolsel Unjukrasa, Ancam Boikot Aktivitas PT DJL

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Karena diduga sebagai penyebab terjadinya banjir di desa Oneha, desa Rahanggada dan desa Popalia kecamatan Tanggetada,  kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), beberapa hari yang lalu, puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya, Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar Kolaka Selatan (Konsel) bersama masyarakat kecamatan Tanggetada menggelar unjuk rasa, Selasa (16/1/2018).

Mahasiswa Kolsel Unjukrasa, Ancam Boikot Aktivitas PT DJL
Sejumlah mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjukrasa akibat banjir yang diduga ditimbulkan salah satu p[erusahaan kelapa sawit di Kolaka FOTO: ASDAR LANTORO
Aksi ini berlangsung dua titik, yakni di jalan poros Kolaka-Bombana dan di depan kantor Pt. Damai Jaya Lestari (DJL).

Mahasiswa menuntut agar pihak Pt. DJL bertanggung jawab atas terjadinya banjir disejumlah desa yang ada di kecamatan Tanggetada beberapa hari yang lalu.

Sebab, selama aktivitas penanaman kelapa sawit Pt. DJL disekitar hulu sungai Oneha membuat kecamatan Tanggetada menjadi langganan banjir ketika hujan turun, sehingga mahasiswa menduga jika Pt. DJL tidak memiliki amdal sesuai aturan yang berlaku.

Tak hanya itu, selama beroperasi Pt. DJL tidak pernah menyalurkan bantuan untuk mensejahterakan masyarakat Tanggetada justru menjadi petaka bagi warga.

Usai orasi, mahasiswa langsung bertemu dengan manajemen Pt. DJL tetapi pertemuan ini tidak menemui titik terang. Pt. DJL tidak dapat memberikan solusi dan bertanggungjawab atas tuntutan mahasiswa dan masyarakat Tenggetada.

Menurut Pimpro  Pt. DJL, Agus Tp Butar beralasan jika banjir yang terjadi di kecamatan Tanggetada bukan semata-mata kesalahan perusahaan, tetapi karena cuaca.

“Pihak Pt. DJL juga menjadi korban atas banjir tersebut, sebab sejumlah jalan produksi juga menjadi rusak akibat diterjang banjir,”Agus Tp Butar.

Karena tidak puas, mahasiswa akhirnya membubarkan diri dan mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar,  termasuk memboikot jalan masuk Pt. DJL dan menyandera mobil milik perusahaan kelapa sawit tersebut.

REPORTER: ASDAR LANTORO

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar