tegas.co., KONAWE, SULTRA – PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang terletak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di kawasan Indonesia Timur yang saat ini terus melakukan pembangunan smelter.
Pembangunan smelter yang dilakukan oleh pihak perusahaan juga mendapatkan support dari pemerintah pusat, hal itu terbukti dengan adanya kunjungan dari Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) yang datang untuk melihat kondisi smelter dan mengetahui sejauh mana penerimaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
HRD PT VDNI, Arys menjelaskan, TKI yang saat ini telah direkrut oleh VDNI yakni mencapai angka 3000 lebih dengan tetap memprioritaskan TKI dari pada Tenaga Kerja Asing (TKA).
“Untuk TKI kita saat ini berjumlah 2970, sementara TKA kita yakni mencapai 600 orang. Pabrik ini dibangun ditiga kecematan berbeda yang ada di Konawe, sehingga kami lebih memprioritaskan warga di tiga kecamatan tersebut,” jelasnya dihadapan rombongan KEIN, Rabu (2/5/2018).
Data karyawan yang ada saat ini, jelasnya sebanyak 1775 berasal dari tiga kecamatan Konawe yang meliputi Kecamatan Morosi, Bondoala dan Kecamatan Kapoiala, 512 berasal dari Kabupaten Konawe di luar tiga kecamatan sebelumnya, 575 karyawan berasal dari luar kabupaten Konawe dan 108 karyawan berasal dari luar Sultra.
GM PT VDNI, Rudi Rusmadi juga sempat mengeluhkan balai latihan kerja yang dinilai kurang menyediakan pelatihan atau keterampilan bagi tenaga kerja lokal, sehingga pihaknya masih membutuhkan TKA dalam beberapa bidang khusus.
“Memang dari pemerintah kurang menyediakan, sehingga mau tidak mau kami juga masih membutuhkan TKA untuk penyelesaian pembangunan pabrik, tapi kedepannya kami tetap mengusahakan agar semua pekerja lokal sehingga kami akan membangun sekolah yang akan mendidik tenaga kerja lokal,” tuturnya.
Untuk saat ini lanjut Rudi, jika smelter yang sudah mulai beroperasi yakni satu smelter dengan lima tungku. “Bulan depan ada satu smelter lagi yang akan beroperasi, satu smelter isinya lima tungku, satu tungku bisa memuat 2000 ton ore per hari jadi untuk lima tungku bisa 10.000 ton dan feronikel yang dihasilkan dari lima tungku tersebut yakni 1.000 sampai 12.000 ton per hari.
Sementara itu anggota KEIN, Zulnahar Usman mengatakan, tinjauan yang dilakukan hari itu guna mengetahui sejauh mana pembangunan smelter yang dilakukan PT VDNI sekaligus mengecek isu terkait TKA yang ada di perusahaan tersebut.
“Kami lihat ini pembangunannya cepat sekali, progresnya harus kita akui,” ujarnya.
Untuk TKA yang ada di PT VDNI, menurutnya sudah sesuai dan tidak benar jika isu yang menyebutkan lebih banyak TKA. TKA yang ada saat ini juga sangat membantu karena ada transfer ilmu yang diberikan dengan TKI.
“Kita lihat sendiri tadi untuk beberapa pekerjaan satu TKA mendampingi beberapa TKI sehingga ada transfer knowledge,” imbuhnya.
Pembangunan smelter yang dilakukan PT VDNI telah berlangsung sejak 2015 dengan total investasi sebanyak Rp. 14 triliun.
REPORTER: F T
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar