Fakultas Teknik UMK Raih Hibah PPK DRPM

tegas.co., KUDUS– Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (FT UMK) berhasil mendapatkan hibah Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) tahun 2018 – 2020 dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), yang bertujuan menghasilkan wirausahawan-wirausahawan baru dari kampus, melalui program terintegrasi dengan kreasi metode yang diserahkan sepenuhnya kepada perguruan tinggi.

PPK diwujudkan dengan melakukan pembinaan kepadatenantmelalui pelatihan manajemen usaha dan sejumlah kegiatan kreatif lain, untuk menghasilkan wirausaha baru yang mandiri berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Karenanya,tenantharus meningkatkan keterampilan dalam menghasilkan produk di Program Studi (Prodi) masing-masing.

Ketua PPK UMK, Endang Supriyati M.Kom, menjelaskan, melalui program tersebut, setiap tahun wajib membina 20 orang calon wirausahawan dan menghasilkanlima wirausaha baru di bidang Iptek.

‘’Melalui PPK FT UMK, kami bertekad mencetaktechnopreneurshipuntuk mencetak wirausahawan di bidang teknologi informasi (IT entrepreneurship),’’ terang dosen pada Prodi Teknik Informatika FT UMK tersebut.

Didampingi dua anggota PPK FT UMK, Mohammad Iqbal MT. dan Tutik Khotimah M.Kom, Endang Supriyati mengatakan, perguruan tinggi memiliki potensi yang besar dalam menghasilkanstartup-startupbaru di bidang teknologi informasi.

Masalah yang sering terjadi, ungkapnya, adalah sulitnya mencari ide usaha IT yang kreatif, inovatif dan menjanjikan secara finansial, apalagi umumnya hanyadipahami bahwa usaha yang dijalankan bergerak di bidang IT ataudigital business.

‘’Akan tetapi tidak dipahami, bahwa ada beberapa jenis digital business”. Dan salah satu kunci sukses menjalankan bisnis adalah mengetahui dengan jelas jenis dan bidang usaha bisnis yang ditekuni. Maka, bagistartup,sangat penting mengetahui jenis bisnis digitalnya untuk lebih mengembangkang usahanya,’’ tegasnya.

Mohammad Iqbal menambahkan, PPK yang dialankannya bersama tim memiliki empat tahap, yaitureview, pengembangan inovasi,coaching dan mentoring, sertaworkshop dan evaluasi. ‘’Tahapreviewdigunakan untuk mengidentifikasi dan menerjemahkan peluang bisnis untuk mempertajam ide usaha IT,’’ ujarnya.

Selanjutnya tahap pengembangan inovasi. Pada fase initenantharus mampu mengusulkan ide usaha baru, dengan cara menggabungkan beberapa komponen yaitu komponen IT, jenis digital bussines, dan klasifikasi industri sebagai usaha kreatif di bidang IT.

‘’Di tahap ini, juga dilakukan perjalanan lapangan ke pusat-pusat inkubasi dan fasilitas prototype, termasuk memunculkan kesadaran atas peranan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam pengembagan teknologi dan bisnis,’’ paparnya.

Selanjutnya tahapmentoringdancoaching.Pada fase ini dilakukan perencanaan manajemen perangkat lunak. Tenant akan menentukan tujuan dan target bisnis,bertanggung jawab atas keberlangsungan bisnisnya, serta membangun dan mengimplementasikan usaha yang dijalankan.

‘’Terakhir adalah workshop dan evaluasi. Workshop dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam pengambilan keputusan, keahlian berkomunikasi, keterampilan interpersonal, dan merealisasikan bisnis mereka. Sedang evaluasi dilakukan antara lain untuk mengetahui laba dan tingkat pertumbuhan usaha,’’ tuturnya. (*)

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar