tegas.co, KENDARI, SULTRA – Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika, I Gusti Putu Suryawirawan menegaskan jika membangun sebuah industri tidak sama dengan membangun rumah yang asal jadi dan bisa ditempati.
“Membangun sebuah proyek yakni indsutri itu tidak sama dengan membangun rumah, kalau rumah dibangun biar belum jadi yang penting ada atapnya sudah bisa ditinggali, itu jauh berbeda dengan membangun sebuah industri yang membutuhkan teknologi dan keahlian,”Ujar I Gusti Putu Suryawirawan. katanya saat berkunjung di Kota Kendari, Selasa malam (10/1/2017).
Sejak awal ia telah mengikuti isu yang menentang akan kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) di beberapa daerah yang saat ini sedang membangun pabrik nikel. Tentu saja hal itu akan menghambat proses pembangunan jika warga lokal terus menentang. Padahal, kehadiran TKA itu tidak untuk tinggal.
“Saya tegaskan lagi meskipun kita memiliki teknologi yang canggih tetapi jika tidak didukung dengan SDM yang memiliki keahlian maka pembangunan pabriknya juga tidak akan berhasil,” katanya.
Begitu pula dengan feronikel yang akan diproduksi, jika sebuah perusahaan akan memproduksi feronikel sebanyak 1000 ton per minggu, namun jika tidak didukung dengan keahlian maka dipastikan akan gagal. Selain itu, ia juga menegaskan kehadiran TKA di Indonesia bukan untuk melakukan pekerjaan kasar.
“Mereka (TKA,Red) tidak melakukan pekerjaan kasar, hanya saja saat ini banyak dibangun tungku jadi memang membutuhkan TKA yang memiliki keahlian,” tutupnya.
FIY / MAN