tegas. co. KONSEL – SULTRA – Menteri Pertanian RI DR H Andi Amran Sulaeman dalam kunjungan kerjanya di Desa Ranooha Lestari Kecamatan Buke, Konawe Selatan, Rabu, (11/1Dua) menyampaikan prestasinya terkait keberhasilannya selama memimpin Kementrian Pertanian selama dua tahun lebih. Keberhasilannya itu ditunjukkan dengan tidak lagi ada inpor pangan sejak tahun 2016.
” Kita tidak impor beras lagi, ini setelah 32 tahun, ” ujar Amran saat memberikan sambutan dihadapan ribuan masyarakat Konsel kemarin siang.
Dikatakan, begitu juga pada komoditi bawang, kita sudah tidak impor lagi, malahan kita sudah melakukan ekspor. Sedang pada komoditi jagung impornya turun 6,6 persen ini adalah pencapaian tertinggi sejak Indonesia merdeka.
“Ada sedikitnya 14 komoditas yang di handel Kementan yang tersebar di 72 ribu hektar are, yang mengalami penurunan produksinya hanya kedelai, sedang cabai produksinya tidak mengalami penurunan hanya saja terjadi kenaikkan harga yaitu pada komoditi cabai rawit, ” Terang Amran.
Menurutnya, Dunia sekarang mengakui pangan Indonesia mengalami peningkatan, ini dilihat melalui riset Economis Intelegenci Unit dan Global Security Food Indeks pangan Indonesia mengalami peningkatan di tataran dunia. Pencapaian ini tentunya akan terus kita pertahankan dan Indonesia akan menjadi Negara Lumbung Pangan Dunia, ujarnya.
“Kementan sekarang ini sedang mengembangkan 10 juta bibit cabai rawit yang tersebar di wilayah Indonesia, dengan di kelolah oleh Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL), “Akunya.
Ditambahkan, dalam rangka terus meningkatkan produksi hasil pertanian, di sektor persawahan Kementan juga bersinergi dengan TNI dan Kepolisian karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan Negara, pangan kita kuat, petani sejahtera, negara kita kuat.
MAHIDIN / MAN