Loporan tersebut dilakukan Hilda setelah cekcok dengan suaminya Wasran, persoalan himpitan ekonomi. Hilda saat ini hanya mampu menyaksikan puing-puing sisa kebakaran rumahnya yang rata dengan tanah.
Yang terlihat hanya puing-puing harta benda mereka, yang hangus terbakar sebab pada saat kejadian berlangsung begitu cepat, sehingga Hilda tak dapat menyelematkan harta bendanya.
Hilda terpaksa menumpang di rumah orang tuanya yang berada tepat di samping, karena tak lagi memiliki tempat tinggal.
Akibat dari kejadian ini, Hilda akan melaporkan perbuatan suaminya, Wasran ke pihak berwajib agar dapat diberikan hukum setimpal sesuai aturan yang berlaku.
Begitu pula dengan pihak keluarga Hilda, yang mengutuk keras tindak Wasran yang telah membakar rumahnya.
Hilda juga sudah tak tahan hidup bersama, sebab laki-laki yang dinikahinya sejak empat tahun lalu kerap berlaku kasar kepada dirinya.
Terlebih lagi ketika suaminya pulang ke rumah dalam kondisi mabuk usai mengkomsumsi minuman keras (Miras) tradisional (Ballo), dirinya pasti mendapat perlakuan yang tidak pantas.
Hilda mengatakan, akibat kejadian ini dirinya bersama sang buah hati masih dalam kondisi shock dan merasakan trauma yang mendalam.
Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Timur yang mendengar informasi tersebut langsung mendatangi korban sekaligus memberikan bantuan berupa sembako, pakaian dan selimut.
Menurut Bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warganya, bupati juga berharap agar Hilda segera menata hidup kembali, sementara pelaku segera menyerahkan diri.
Sementara saat ini, aparat Kepolisian terus melakukan pengejaran, sebab tempat persembunyian pelaku telah diketahui.
Sebelumnya, Wasran suami Hilda tega membakar rumahnya sendiri saat sedang mabuk berat akibat pertengkaran rumah tangga yang dilanda himpitan ekonomi.
KONTRIBUTOR: AS LAN
PUBLISHER: SALAMUN