Kongres V IJTI dan Kampanye Impunitas

tegas.co., JAKARTA – IkatanJurnalisTelevisi Indonesia (IJTI), akan menggelar Kongres V, di Novotel Jakarta Gajah Mada, 20–22 Januari 2017. Kongres akan dihadiri 250 peserta dari 31 Pengurus Daerah atau Pengdadan 5 Kordinator Daerah atau Korda IJTI, yang ada diseluruh Indonesia. Kongres yang semula akan digelar November 2016 itu, sempat tertunda, karena situasi dan kondisi di Ibukota yang tidak memungkinkan. “Kita ingin kongres berjalan lancar, sehingga bias menghasilkan keputusan yang terbaik bagi organisasi dan masyarakat ” kata Herik Kurniawan, Ketua Panitia Kongres.Rabu (18/1/2017) di Jakarta. ”Kami mengundang anggota IJTI diseluruh Indonesia, untuk ikut hadir dan mensukseskan Kongres,” katanya menambahkan.

Kongres V IJTI dan Kampanye Impunitas FOTO : INT

Kongres akan memilih kepengurusan IJTI untuk periode 2016–2020. Kepengurusan organisasi Jurnalis Televisi, periode 2012–2016, dibawah kepemimpinan Yadi Hendriana, berakhir November tahun lalu. “Banyak terobosan baru yang sudah kami lakukan, salah satunya IJTI menjadi lembaga uji kompetensi khusus untuk Jurnalis Televisi, “Kata Yadi Hendriana, Ketua Umum IJTI. Ia menambahkan, pelaksanaan sertifikasi Jurnalis Televisi itu, sejalan dengan Kebijakan Dewan Pers, terkait peningkatan kompetensi wartawan. “Standar kompetensi, menjadi alat ukur profesionalitas jurnalis,” katanya menambahkan.

Iklan ARS

Profesionalis mememegang peranan penting untuk media yang merdeka dan bebas dalam memerjuangkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemberdayaan masyarakat, dan pemberantasan kemiskinan. Dengan peningkatan kompetensi tersebut, jurnalis dapat mengenal dan memahami system hokum yang harus menjadi jalan satu-satunya untuk memastikan keselamatan dirinya dalam bertugas dan memutus matarantai impunitas terhadap para pelaku kekerasan terhadap jurnalis.

Sejalan dengan itu, selain memilih Ketua Umum IJTI, Kongres juga akan diisi dengan kegiatan symposium nasional. Symposium yang mengambil tema “Stop Impunitas pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis,”akan menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, sebagai keynote speaker. Sementara pembicara dalam kegiatan tersebut yakni, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua KPI Yuliandre Darwis, dan Ketua Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo. Hadir sebagai pembicara tamu, Ketua Dewan Pers Timor Leste, Virgilio da Silva Guterees dan Jurnalis Filipina, Felino Antonio Gaston. Tema symposium tersebut diangkat, karena masih banyaknya pembiaran kasus kekerasan yang menimpa jurnalis.

Tentang IJTI

Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), merupakan satu-satunya organisasi Jurnalis Televisi di Indonesia. Pembentukan IJTI digagas jurnalis dari 5stasiun TV yakni,TVRI, RCTI, SCTV, Indosiar, dan ANTV. Kongres I IJTI digelar, 8 Agustus 1998 di Jakarta, diikuti 300 Jurnalis TV dan memilih Haris Jauhari, sebagai Ketua Umum Pertama. Kini IJTI beranggotakan 1700 jurnalis yang tersebar diseluruh Indonesia.

Sesuai dengan Anggaran Dasar–Anggaran Rumah Tangga, IJTI memiliki tujuan umumnya itu “Mewujudkan kemerdekaan pers yang bertanggungjawab”, sementara tujuan khususnya “Mewujudkan korps Jurnalis Televisi Indonesia yang mandiri, bebas dan bertanggungjawab. Mewujudkan Jurnalis Televisi yang memiliki kemampuan profesional, serta kesetiakawanan profesi dan hidup dalam kesejahteraan jasmani dan rohaniah.”Informasi lebih lanjut bias membuka laman website kami, www.ijti.org atau menghubungi Anggi Widiastuti, Sekretariat IJTI, Gedung Dewan Pers, lantai 5, Jl. Kebon Sirih no.32-34, Jakarta 10110 telp 021-3500774.

***end***