tegas.co., KENDARI SULTRA – Rentetan aksi penyerangan, Penganiayaan hingga penembakan posko salah satu pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Utara (Kolut) sejak kampanye pemilihan kepala daerah pada pilkada serentak 2017 ini makin bereaksi. Hal ini merupakan bukti terjadinya aksi kriminal. Namun Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) masih saja “bungkam”.
Pasalnya, saat wartawan tegas.co mengkonfirmasi melalui Whats App nya Kamis (19/1/2017) pukul 09.09 wita terkait aksi kriminal itu, Kapolda Sultra, Brigjen Polisi Andap Budhi Revianto tidak memberi jawaban, padahal kasus tersebut masuk di penyidik Polda Sultra. baca https://tegas.co/berita-utama/pilkada-kolut-mulai-memanas/
Dihari yang sama, wartawan tegas.co kembali mengkonfirmasi terhadap Kepala Sub Bidang Pengelola Pelayanan Informasi dan Dokumentasi (PPID) Polda Sultra, Kompol Dolfi Kumaseh, lagi-lagi tak ada jawaban yang jelas.”Tunggu saya konfirmasi dulu yang menangani,”janjinya, namun hingga berita ini dipublish, penanganan aksi brutal yang terjadi di Kolaka Utara tak kunjung jelas.
Sementara tim sukses sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Nur Ikhsan Umar menyayangkan aksi brutal tersebut. Dia meminta agar Kapolda Sultra segera menambah personil untuk menjamin keamanan masyarakat Kolaka Utara. baca https://tegas.co/berita-utama/posko-annur-ditembaki-orang-tidak-dikenal/
“Apa gunanya ada polsek-polsek, Babinsa kalau aksi penganiayaan, penembakan tidak mampu diungkap, ditangkap dan di hukum. Kenapa juga ada kepemilikan senjata api (Senpi) kepada oknum yang tidak bertanggungjawab atau kepada masyarakat sipil, dimana aparat, polisi dan lainnya,”tegas Nur ikhsan politisi Demokrat ini, Jumat (20/1/2017).
Brigjend Andap Budhi Revianto merupakan Kapolda baru yang menjadi orang nomor satu di wilayah hukum Sultra, menggangtinkan Brigjend Polisi Agung Sabar Santoso yang cukup dekat dengan insan pers.
Informasi yang dihimpun tegas.co, Kolaka Utara merupakan gerbang dua provinsi lainnya, diantaranya, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara dimana kedua wilayah ini merupakan lintas berbagai kegiatan masyarakat untuk masuk ke Sulawesi Tenggara.
IS/MAS’UD