Pemda Buton Bakal Berlakukan Pembelian Rastra Secara Non Tunai

Pemda Buton Bakal Berlakukan Pembelian Rastra Secara Non Tunai
Bupati Buton La Bakry, didampingi Ana Carolina Pujiastuti Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Provinsi Sultra dan Kadis Sosial Buton Asnawi Jamaluddin, saat memberikan sambutan dihadapan para undangan, Senin (22/7/2019)

Sesuai kebijakan Kementrian Sosial (Kemensos) RI, dimana mulai tahun ini diberlakukan di seluruh Indonesia penyaluran bantuan beras sejahtera (Rastra) dibeli dengan cara non tunai.

Terkait hal itu, Dinsos Buton bersama Dinsos Provinsi Sultra melakukan sosialisasi, di Takawa kemarin Senin (22/7/2019).

Bupati Buton La Bakry dalam sambutannya mengatakan, pembelian non tunai untuk Rasta ini merupakan kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah pusat sehingga nanti disosialisasikan kepada masyarakat dalam waktu dekat ini.

“Buton tahun depan sudah bisa gunakan. Tapi saat ini, kita siapkan warungnya dimana masyarakat harus siap dibeli dengan non tunai,”ujarnya.

Sambungnya, Rastra dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Ini nantinya harus disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat siap. Pasalnya penerima rastra nanti akan diberikan ATM tidak lagi secara manual.

“Terlebih dahulu sekarang kita berikan ATM ke masyarakat nanti tinggal di gesek,”katanya.

Dia berharap peserta sosialisasi mencermati materi sehingga disampaikan ke desa kepada masyarakat penerima rastra. Sebab yang mengikuti rapat sosialisasi ini, mereka para Kepala desa/lurah dan Camat se wilayah Kabupaten Buton.

Di tempat yang sama Ana Carolina Pujiastuti Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Provinsi mengatakan, pemberlakuan pembayaran rastra dengan cara non tunai sudah diberlakukan tahun ini diseluruh Indonesia bahkan sejak tahun lalu di Kota Baubau dan Kendari sudah berjalan, walaupun hasil evaluasi ada sedikit kendala namun bisa diatasi.

Untuk Kabupaten Buton sendiri, baru pertama kalinya disosialisasikan. Ke depan diharapkan, sudah bisa mengikuti seperti daerah Kota Baubau dan Kendari.

“Manfaat pembayaran dengan non tunai banyak diantaranya masyarakat bisa mengenal perbankan menabung juga tidak ada lagi pembagian merata dan jatah pererima rasta dipotong semua akan diterima utuh,”ujarnya.

Dijelaskannya dahulu ada warga penerima rastra yang mengeluh jika jatahnya di potong dan dibagi merata kepada warga lain yang tidak dapat rastra, namun dengan adanya sistem Rastra non tunai maka hanya penerima kartu yang mendapatkan bantuan tanpa potongan.

Nantinnya pemerintah daerah akan bekerja sama dengan pihak bank dan mencetak kartu seperti ATM untuk ditukar di satu warung yang disiapkan dengan bekerjasama pihak Bulog.

SUPARMAN

Komentar