Pembangunan Jalan Wisata Kendari-Toronipa resmi dimulai, yang ditandai dengan ground breaking atau peletakan batu pertama di Kecamatan Toronipa Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (3/9/2019).
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, mengatakan pembangunan jalan ini dilakukan karena melihat sepanjang pantai Kendari-Toronipa terdapat potensi wisata yang belum digarap secara maksimal, padahal pariwisata di pantai ini memiliki tempat yang strategis bila dikelola dengan baik.
Sebab, pantai ini menghubungkan tempat wisata pulau Hoga, Wakatobi, dan Pulau Labengki Konawe Utara (Konut), serta beberapa potensi pengembangan wisata bahari lainnya.
Jalur ini, tambah Ali Mazi, kelak akan semakin berkembang karena sudah ada kawasan industri Konawe dan Kendari New Port, sehingga akan memperkuat manfaat pembangunan jembatan teluk Kendari.
“Mencermati peluang ini, saya memutuskan untuk membenahi dan meningkatkan Jalan Kendari-Toronipa untuk pengembangan potensi daerah khususnya pengembangan sektor pariwisata,” kata Ali Mazi.
Ali Mazi menuturkan, semula biaya konstruksi semula direncanakan sebesar Rp2,8 triliun kemudian diubah menjadi Rp1,1 triliun.
“Karena adanya perubahan geometrik jalan maupun perubahan jalur jalan yang semula direncanakan berada di atas laut yang membentang sepanjang 5 km dialihkan di pinggir pantai sehingga hanya butuh reklamasi,” bebernya.
Pada 2019, target pembangunan direncanakan sepanjang 2,1 km dengan menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp144 miliar.
“Untuk pembangunan selanjutnya akan dilakukan secara multiyears,” ujarnya.
Ali Mazi menambahkan, pengerjaan jalan ini masih memerlukan kerja keras karena masih dihadapkan beberapa kendala mulai dari tata ruang wilayah penetapan kawasan strategis pariwisata provinsi hingga pembangunan lahan.
Olehnya, pemerintah provinsi harus mengambil langkah cepat. Langkah awal, sebut Ali Mazi, pihaknya akan melakukan peninjauan terhadap Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi, dilanjutkan dengan revisi Peraturan Daerah tentang RTRW provinsi.
“Dan secara bersama akan dilakukan penyusunan master plan pembangunan kawasan strategis pariwisata untuk meyakinkan toronipa dan sekitarnya akan menjadi kawasan pariwisata,” ungkapnya.
Langkah ini, kata dia, akan mendukung langkah-langkah berikutnya yakni status jalan akan dinaikkan menjadi jalan nasional, bila kawasan strategis pariwisata telah tercipta.
“Biaya pemeliharaan akan menjadi peran pemerintah melalui APBN. Kami berharap pembangunan ini memberi dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar kawasan tersebut,” tutup Ali Mazi.
RICO
Komentar