Tak henti-hentinya rezim ini terus menerus memerangi Islam dan kaum muslim. Setelah mengkriminalisasi ulama, membubarkan ormas Islam dengan Perppu, kini akan mengkriminalisasi ajaran Islam yang agung yaitu khilafah Islamiyah.
Baru-baru ini, Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menggodok aturan mengenai larangan bagi individu menyebarkan ideologi khilafah di Indonesia. Aturan adalah aturan serupa yang pernah melarang penyebaran ideologi Komunisme/Marxisme-Leninisme di negeri ini. (Gesuri.id).
Rencana ini muncul dikarenakan penyebaran ideologi khilafah ternyata tak pernah berhenti. Padahal, kelompok yang berideologi demikian, yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah dibubarkan Pemerintahan Presiden Jokowi melalui Perppu Ormas tahun 2017.
Upaya kriminalisasi terhadap khilafah bukan kali ini saja. Penghadangan terhadap penegakan syariah dan khilafah juga massif dilakukan dengan cara memecah belah umat dan memonsterisasi simbol-simbol Islam. Tindakan persekusi pun juga dilakukan kepada mereka yang mendakwahkan khilafah ajaran Islam.
Kanti W Janis, kader PDI Perjuangan berpendapat bahwa para penyebar khilafah harusnya dipandang sebagai sekte. Sebab mereka telah membengkokkan ajaran dari agama Islam. Sungguh ini merupakan pernyataan yang ngawur tanpa dasar, karena telah jelas bahwa khilafah adalah ajaran Islam yang pernah dicontohkan langsung oleh Rasulullah Saw, para sahabat, dan para khalifah setelahnya.
Pencitraan negatif tentang khilafah dan para pengembannya oleh kaum kuffar dan para agennya untuk menghadang lajunya Islam ideologis terus bergulir melalui julukan-julukan anti kebhinekaan, radikal, teroris, ISIS, mu’tazilah, bahaya laten dan sebagainya.
Tentunya melalui media massa dan para tokoh anti Islam. Maka dari itu citra khilafah sebagai ajaran Islam dan solusi berbagai problematika kehidupan yang akan mewujudkan rahmatan lil a’lamin tenggelam berganti dengan permusuhan terhadap ide khilafah dan perjuangannya serta menumbuhkan khilafahfobia sekaligus membabat gerakan perjuangannya.
Namun umat tidak sedikit yang sudah melek politik. Semakin dihadang perjuangan Islam semakin kuat dan yakin akan kebenaran dan janji Allah. Karena faktanya, semakin keras upaya yang dilakukan para pembenci Islam dengan melarang simbol-simbol Islam, seruan penegakan khilafah kini semakin membahana.
Inilah yang membuat gerah para pengemban ideologi kapitalis sekuler, karena mereka merasa terancam kepentingannya dan khawatir khilafah akan menggeser ideologi yang ada.
Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk menghentikannya. Barat dan para kaki tangannya menyadari betul bagaimana kekhilafahan pernah menjadi kekuatan yang sangat kuat dan pernah menguasai 2/3 dunia.
Risalah Islam sejak diturunkan Allah Swt, diemban Rasulullah Saw, para sahabat dan tabi’in hingga saat ini tak pernah luput dari kecaman dan intimidasi. Sudah sewajarnya yang hak akan menghadapi yang batil.
Begitupun dengan ide khilafah yang selalu mendapat kecaman dari para pembencinya. Padahal sistem kepemimpinan ini yang akan menerapkan syariat Islam. Keberadaannya justru sebagai pemersatu umat, baik muslim maupun non muslim.
Para pengemban dakwah harus kembali meluruskan niat dalam panasnya perjuangan dakwah. Meski banyak kecaman, cacian, tapi itulah alaminya dakwah, selalu ada saja penentangan.
Dibutuhkan semangat dan keistiqamahan bagi para pengemban dakwah syariah dan khilafah untuk terus berada di gerbong perjuangan agar tidak larut terbawa opini kapitalis sekuler. Karena sejatinya hanya Islamlah ide sahih yang patut diperjuangkan, bukan yang lain. Kewajiban ini ditunjukkan dengan dalil hadist Rasulullah Saw yang artinya:
“Siapa saja yang mati dalam keadaan tidak ada baiat ( kepada Khalifah) di atas pundaknya, maka matinya mati jahiliyah”.( HR Muslim).
Maka dari itu, sudah seharusnya kita sebagai kaum muslim yang menginginkan Islam tegak di muka bumi, berada di garda terdepan untuk memperjuangkan syariatNya. Mewujudkan institusi yang akan menjalankan semua hukum-hukumNya, walaupun kaum kuffar dan para pembenci Islam tidak menginginkannya.
Mereka tidak akan mampu menghalangi tegaknya khilafah sebagaimana mereka tak akan mampu menghalangi terbitnya matahari. Pasalnya, kembalinya kekhilafahan adalah janji Allah SWT dan bisyarah Rasulullah Saw. Wallahu a’lam bi ash-shawab.
SRI MURWATI