Indikasi Masalah Keselamatan Jalan Dilihat Dari Aspek Infrastruktur Jalan

Indikasi Masalah Keselamatan Jalan Dilihat Dari Aspek Infrastruktur Jalan

Kondisi Geometri, Jalan terlalu sempit. Jalan terlalu lebar tanpa median, akan menyebabkan orang terlalu lama menunggu bila akan menyeberang. Tikungan terlalu tajam, sering mengakibatkan ekor truk trailer keluar dari lajur jalan yang harusnya dilewati. Jalan terlalu curam sehingga kendaraan berat sulit melewatinya

Kondisi tanah dasar apalagi bila tanah dasar berupa tanah ekspansif. Tanah jenis ini menyebabkan jalan menjadi bergelombang. Kondisi struktural dan fungsional perkerasan jalan arah longitudinal maupun transversal. Kondisi Lingkungan koridor Jalan: pemukiman, pasar dan akses jalan lokal. Demikian paparan tambahan DR. ADRIS.A. PUTRA, ST.MT dalam diacara forum lalu lintas yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara (Sultra).

INSPEKSI KESELAMATAN PADA BEBERAPA RUAS JALAN NASIONAL

Hasil inspeksi berupa kerusakan badan jalan arah longitudinal yang dapat menyebabkan kendaraan tergelincir. Hasil inspeksi potensi bahaya pada sisi jalan (lokasi tebing rawan longsor). Hasil inspeksi potensi bahaya dari jalan yang berlubang (pantura, Batang).

Hasil inspeksi berupa berkurangnya visibilitas marka jalan akibat bleeding pada tikungan tajam. Hasil inspeksi berupa hilangnya visibiltas rambu akibat tidak adanya pemeliharaan/perawatan.

Konstruksi guardrail yang membengkok meninggalkan celah yang tak teramankan.

Indikasi Masalah Keselamatan Jalan Dilihat Dari Aspek Infrastruktur Jalan

Perkerasan jalan yang telah licin dan beralur (rutting) pada tikungan dengan sisi luar jurang. Elevasi pagar pengaman (batu kali) hampir sejajar permukaan perkerasan akibat overlay yang tidak diikuti dengan perbaikan elevasi pagar. Konstruksi guardrail yang membengkok meninggalkan celah yang tak teramankan.

Perkerasan jalan yang telah licin dan beralur (rutting) pada tikungan dengan sisi luar jurang. Elevasi pagar pengaman (batu kali) hampir sejajar permukaan perkerasan akibat overlay yang tidak diikuti dengan perbaikan elevasi pagar. Konstruksi guardrail yang membengkok meninggalkan celah yang tak teramankan. Perkerasan jalan yang telah licin dan beralur (rutting) pada tikungan dengan sisi luar jurang. Elevasi pagar pengaman (batu kali) hampir sejajar permukaan perkerasan akibat overlay yang tidak diikuti dengan perbaikan elevasi pagar. Gangguan samping jalan dari aktivitas pemukiman dan perdagangan yang melanggar garis batas sempadan jalan, dan  berpotensi menimbulkan kecelakaan. Pekerjaan drainase jalan tanpa pengamanan traffic cone atau rambu informasi pekerjaan jalan. Peletakan material pasir yang tidak diatur membahayakan pengguna jalan (jalan licin).

T I M