Nasib sial menimpah Nurhayati (49) warga Kelurahan Mandati III, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kini rumah “mungil” yang ditempati itu hancur akibat angin kencang atau Puting Beliung, pada Kamis (2/1/2020), sekitar jam tiga subuh, malam.
Tak terduga, hujan malam itu yang disertai dengan angin kencang yang terjadi di pulau wangi-wangi, ibukota Wakatobi, menyasar sejumlah bangunan rumah warga.
Tak terkecuali rumah milik Nurhayati menjadi sasaran ganasnya. Walhasil, rumah yang berdindingkan anyaman bambu (jelaja,red) dalam kondisi rusak berat, dengan badan bangunan rumah terangkat keseluruhan.
Nurhayati menceritakan, saat kejadian dirinya masih tidur pulas, tanpa ditemani suami. Ia tak menduga bahwa malam itu adalah malam naas. Seketika saat itu, ia tersadar dari tidurnya disaat dirinya tertimpah lemari hingga mengenai bagian tubuhnya.
“Malam itu saya bingung pak. Saya sadar ketika saya ditindis lemari. Hampir saya celaka. Saya dipanggil-panggil sama tetangga, saya dengar tapi saya tidak bisa berteriak, saya tidak bisa bernapas karena ditindis lemari,” kisahnya.
Ia menuturkan, disaat ia sadar, dirinya melihat badan bangunan rumahnya itu sudah bukan lagi pada posisi semula alias bergeser. Ia pun tak tahu persis bagaimana kejadiannya. “Saat saya bangun, rumah saya sudah tidak ada lagi diposisinya pak, mungkin saja diangkat oleh angin,”tuturnya.
Saat ini ibu tinggal dirumah siapa? Tanya media Tegas.co. Nurhayati dengan hati sedih mengatakan bahwa saat ini dirinya mengungsikan ke rumah tetangga, samping rumahnya. Ia pun mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah.
“Saya berharap ada batuan dari pemerintah daerah, pak bupati Wakatobi untuk dibangunkan kembali rumah saya ini, sekaligus carikan lokasi baru, soalnya lokasi ini bukan milik saya,” ucapnya.
Tercatat, sekitar 11 bangunan rumah warga ikut dihancurkan oleh amukan angin kencang. Tak hanya itu, sejumlah pohon tumbang. Ada yang kena rumah warga. Ada pula atap rumah warga diterbangkan angin.
Sejauh ini Pemda belum mengetahui berapa besar kerugian yang dialami para warga. Kendati pun, Pemda akan melakukan pendataan secara detail, seberapa besar bantuan yang harus disalurkan ke para korban bencana.
“Kami harus dudukan bersama, saya pun sudah memerintahkan kepada kepala BPBD untuk mendata secara keseluruhan, sehingga Pemda akan mengambil langkah-langkah selanjutnya,” ucap Bupati Wakatobi Arhawi saat meninjau warga korban bencana, Kamis (2/1/2020).
RUSDIN