Jokowi Hadiri Puncak HPN di Banjarmasin

Dalam Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu, 8 Februari 2020 Presiden RI Jokowi Dodo (Jokowi) turut hadir.

Setiap peringatan HPN dan dimanapun diselenggarakan Presiden dua periode itu selalu berupaya keras untuk hadir. “Saya pernah tidak hadir sekali, setelah itu kapok, karena memang mengatur waktu sangat sulit. Hari ini jadwalnya ke Singapura, namun saya belok dulu di Kalsel untuk merayakan HPN, karena kapok tadi,” ucapnya sambil tersenyum di depan ribuan wartawan.

Iklan KPU Sultra

Pers merupakan teman sehari-hari, kemanapun ia pergi yang ikut bersama dirinya adalah para wartawan. Menteri kadang-kadang tidak ikut.

“Yang mengejar dan menghadang saya sehari-hari adalah para kuli tinta,” paparnya.

Tak hanya itu, Jokowi mengatakan yang membuat berita semua kegiatan pemerintah indonesia dan sampai di masyarakat adalah insan pers.

“Dengan demikian, wartawan selalu dihati, sehingga selalu rindu,” urainya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada semua insan pers, karena selama lima tahun terakhir pers telah konsisten mewartakan kerja-kerja pemerintah, memberikan dukungan, dan memberikan masukan serta kritikan.

“Kritikan yang tegas, dan kritikan yang biasa biasa,” urainya

Dia juga mengaperasiasi insan pers sebagai pilar demkorasi yang keempat. Pemilu 2019 yang dinilai merupakan Pemilu yang terbesar dan terberat, pers sangat berperan besar dalam mendorong partisipasi masyarakat dan menjaga situasi bangsa sehingga tetap kondusif.

Dengan itu, dirinya berharap dalam pilkada di 270 daerah dukungan pers bisa lebih dimaksimalkan lagi. Begitu juga dalam menghadapi dalam situasi yang tidak normal seperti ancaman virus corona saat ini pers bisa memberikan informasi yang akurat, dan tidak menambah kepanikan dalam hal ini memberikan informasi yang salah

Negara sangat membutuhkan kehadiran pers dalam perspektif yang jernih, memerangi hoaks, ujaran kebencian dan fitnah-fitnah yang mengancam demokrasi.

“Mewartakan berita yang baik, membakitkan semangat-semangat positif yang mendorong produktifitas dan oktifisme bangsa,” urainya.

Masyarakat yang sehat karena mendapatkan informasi yang sehat dan baik. Informasi yang baik memerlukan jurnalisme yang baik dan ekosistem yang baik. Oleh sebab itu ekosistem media harus dilindungi dan harus di proteksi sehingga masyarakat mendapatkan konten berita yang baik. “Itulah industri pers yang baik,” ujarnya.

Ia meminta kepada kepala Pimpinan Redaksi media agar menyiapkan draf regulasi yang bisa melindungi dan memproteksi dunia pers seluruh indonesia. “Seluruh pers yang ada di indonesia harus dilindungi,” tutupnya.

Adam