Ledakan Murni Kecelakaan Akibat Gas Jenuh

Sejumlah Perabot Rusak di Kediaman Walikota Kendari

tegas.co., KENDARI SULTRA – Kapolda Sultra, Brigjen Pol. Andap Budhi menegaskan bahwa ledakan yang terjadi di Kediaman Walikota Kendari, Asrun, di JL.Syech Yusuf II Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari sekitar pukul 07.55 pada Kamis (9/2/2017) murni merupakan kecelakaan.

Dikatakannya dihadapan sejumlah jurnalis yang ada di Kota Kendari bahwa setelah dilakukan olah TKP, tidak ditemukan adanya unsur bom dalam ledakan tersebut. meski begitu sejumlah perabot rusak di kediaman Walikota Kendari.

“Tidak ada residu bahan peledak yang kami temukan di TKP, sementara untuk titik ledakan sendiri berasal dari dapur,” terangnya, Jum’at (10/2/2017).

Menurutnya, ledakan tersebut berasal dari tabung gas 12 Kg yang berada di ruang tertutup, kemudian berubah menjadi gas jenuh.

“Sudah diketahui bahwa di dapur tersebut ada gas 12 Kg, tabungnya bocor karena karet kecilnya itu longgar sehingga menyebabkan gas keluar kemudian berubah menjadi gas jenuh bertemu dengan panas yakni terdapat rice coocker, sehingga meledak,” jelasnya.

Untuk itu, ia meluruskan terkait rumor yang sempat berkembang bahwa ledakan tersebut merupakan bom, sama sekali tidak benar dan murni kecelakaan tanpa adanya rekayasa.

11 Saksi Diperiksa

Ledakan Murni Kecelakaan Akibat Gas Jenuh
Kabid Humas AKBP Sunarto (Kiri) Kapolda Sultra Brigjen Pol. Andap Budhi Revanto saat menggelar konfrensi pers di Mako Polda Sultra, Jum’at (10/2/2017) FOTO : FIY

Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memeriksa 11 saksi atas musibah ledakan yang terjadi di Kediaman Walikota Kendari,

Andap Budhi mengatakan atas insiden tersebut, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi untuk dimintai keterangan.

“Salah seorang saksi yang kami periksa mengatakan sempat mencium bau gas sehingga menguatkan dugaan kami bahwa ledakan tersebut disebabkan gas jenuh itu,” terangnya, Jum’at (10/2/2017).

Selain itu, dugaan lain yang menguatkan berdasarkan keterangan saksi yakni, asisten rumah tangga yang mengatakan bahwa gas tersebut telah diganti sehari sebelum kejadian.

“Ledakannya itu terjadi Kamis pukul 07.45, nah sehari sebelumnya pada Rabu (8/2/2017) gasnya itu diganti pukul 09.00,” terangnya.

Ditegaskannya pula dalam insiden tersebut belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya terus melakukan pengembangan atas pemeriksaan tersebut apakah memang musibah atau lalai.

Dua Hari Olah TKP Ledakan Ini Penjelasan Tim Latfor Polda Sulsel

tegas.co., KENDARI SULTRA – Tim Laboratorium Forensik yang didatangkan langsung dari Polda Sulawesi Selatan (Sul-sel) melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Kediaman Walikota Kendari, Asrun, selama dua hari terhitung sejak tanggal 9 hingga 10 Februari 2017.

Berdasarkan olah TKP yang dilakukan selama dua hari itu, Tim Labfor Polda Sulses menyimpulkan bahwa ledakan berasal gas jenuh diruang tertup.

Wakil Tim Labfor Polda Sulsel, AKBP Kartono bahwa ledakan tersebut disebabkan karet kecil pada tabung gas yang menghubungkan regulator longgar, sehingga gasnya keluar.

“Gasnya berubah menjadi gas jenuh karena berada dalam ruangan tertutup,  ditambah lagi ada tekanan panas dalam ruangan yang berasal dari colokan rice coocker, sehingga terjadilah ledakan,”terangnya, Jum’at (10/2/2017).

Setelah melakukan olah TKP, diketahui bahwa tabung gas 12 kg tersebut, isinya berkurang sebanyak 7 Kg, bau gas yang juga cukup menyengat semakin meyakinkan bahwa ledakan berasal dari arus gas dari tabung, namun demikian, sejumlah perabot rusak di kediaman Walikota Kendari.

FIY/MAS’UD