Marak ilegal fishing di Buton Utara (Butur), Provinsi Sulawesi Tenggara ((Sultra) membuat masyarakat Nelayan resah. Terkait maraknya Ilegal fishing Butur Fishing Community (BFC) bersama Personil TNI menggelar patroli di wilayah pesisir pantai.
Kegiatan itu digelar, berawal dari laporan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Ocintoga di Wadeburi, Kabupaten Buton Utara, mengenai adanya pelaku pembomman ikan yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah pesisir pantai Kulisusu Utara dan Pantai Kulisusu.
Hal ini disampaikan oleh Ketua BFC, Sudarwin, via seluler kepada Jurnalis Tegas.co pada Selasa 17 Maret 2020.
“Kegiatan merupakan bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat yang resah,dengan maraknya pembomman yang dilakukan dilaut,”katanya.
Ucapan terima kasih juga dilontarkan oleh ketua BFC kepada pihak TNI Butur yang telah membantu dan merespon dengan cepat kegiatan yang dimaksud.
Sudarwin berharap, agar semua elemen masyarakat untuk perduli terhadap laut di Butur, yang menjadi tanggung jawab bersama untuk generasi dimasa yang akan datang, sebab jika laut terjaga dengan baik maka ikan dan komoditas yang ada di laut dapat memberikan hasil melimpah dengan kualitas yang baik.
Hal senada di ungkapkan Kasdim 1429/Butur, Mayor Inf. Prasetya melalui telpon selulernya, bahwa sejak permintaan dari masyarakat dan juga Komunitas BFC maka pihaknya membentuk 3 tim satgas yang terdiri dari 6 personil tiap satgasnya untuk secara bergantian berpatroli tiap harinya demi menjaga keamanan laut di Butur.
“Kita akan lestarikan dan menyelamatkan semua terumbu karang dan komoditas laut lainnya dari berbagai macam ilegalfishing,”ungkapnya.
Mayor Inf. Prasetya juga berharap, kedepannya, tidak ada lagi pembomman, komoditas laut tetap terjaga sehingga bisa menjadi sumber alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Butur secara baik.
“Kami siap kapanpun untuk mengamankan Laut Buton Utara,”tegasnya.
S Y P