Alhamdulillah, kita telah memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan penuh keberkahan dan kemuliaan.
Bulan diwajibkan berpuasa sebulan penuh bagi orang-orang beriman sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt. Ramadhan menjadi momentum untuk evaluasi diri dan meningkatkan keimanan, serta ketakwaan.
Takwa merupakan keterikatan seorang muslim dengan hukum syariah, melaksanakan semua perintah Allah dan takut melanggar aturan-Nya. Dengan ikhlas menjalankan puasa sesuai tuntunan Al-Qur’an dan sunah.
Namun, Ramadhan kali ini terasa berbeda. Karena umat muslim menyambut datangnya bulan suci ini ditengah wabah pandemi covid-19.
Meskipun begitu, ancaman wabah tidak boleh menyurutkan kita dalam menyambut kedatangan bulan Al-Quran ini, juga jangan sampai melemahkan semangat kita untuk menggapai hikmahnya.
Bermodalkan keikhlasan menjalankan syari’at Allah Swt. Berpuasa selama Ramadhan, kita tidak boleh lemah hanya karena wabah masih merajalela hingga hari ini.
Kita sadar bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.
Sesuai dengan firman Allah Swt:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. al-Baqarah: 286).
Penting menjaga semangat tetap berkobar meskipun menjalankan ibadah puasa ditengah pandemi. Keadaan ini bisa dimanfaatkan untuk banyak bermuhasabah dan bertaubat kepada Allah Swt.
Karena apa yang telah terjadi saat ini tidak lepas dari kehendak-Nya.
Selain itu, meningkatkan taqarubilallah kita dengan amalan-amalan wajib maupun sunah.
umat muslim harus gembira dengan kehadiran bulan yang penuh ampunan ini. Karena puasa merupakan ibadah yang memang kebaikan dan ganjaran serta pahalanya hanya Allah Swt. yang tahu.
Sebagaimana hadits Rasulullah yang berbunyi:
“Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya), satu kebaikan akan dibalas dengan 10 sampai 700 kali lipat. Allah Swt. berfirman: Kecuali puasa, sesungguhnya itu untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (HR. Muslim).
Jadikan bulan Ramadhan ini sebagai moment memperkaya diri dengan ilmu Islam sembari mengamalkannya, meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. sembari menjalankan segala perintahnya, menerapkan Islam kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
Memanfaatkan ketika saat ini ketika lebih banyak waktu di rumah dengan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sekali.
Sehingga ketika Ramadhan berlalu akan kita dapati pribadi-pribadi bertakwa.
Pribadi yang hanya mengharap rida Allah saja sebagai tujuan hidupnya.
Wallahu a’lam bishahawab
Nelliya Azzahra (Novelis & Member Akademi Menulis Kreatif)