Ramadhan, Bulan Taubat dan Taat

Fadhila Humaira

Alhamdulillah, bulan Ramadhan yang paling dirindu dan ditunggu-tunggu telah tiba. Dimana bulan ini begitu Istimewa daripada bulan-bulan yang lainnya. Bulan yang mulia dan penuh berkah dan ampunan. Sebagaimana bersabda Rasulullah Shollallahu a’lahi wasallam :

فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“ Barangsiapa berpuasa dengan iman dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596). Oleh karena itu ini adalah peluang emas bagi kita untuk bertaubat atas segala dosa dosa yang kita perbuat selama ini. Terutama dosa yang sangat besar yakni mengabaikan hukum Allah.

Puasa ramadhan, bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus saja. Tetapi Ramadhan mendorong kita untuk bertakwa kepada syariat Allah swt, baik individu maupun negara. Takwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sudah menjadi keharusan sebagai seorang muslim untuk bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya. Dengan adanya takwa inilah menjadikan individu maupun negara taat pada Syariat Allah swt. Terutama bagi para penguasa yang memimpin sebuah Negara, karena sebuah pemimpin wajib untuk mengajak rakyatnya untuk tunduk dan taat kepada Syariat Allah swt.

Namun faktanya pemimpin kaum muslim hari ini, bukan taat pada syariat Allah, melainkan taat pada hukum buatan manusia yang menimbulkan banyak pertikaian, kesengsaraan, dan problematika bagi rakyat. Dan ketidaktaatannya ini menjadikan banyak pemimpin gagal dalam mengurus rakyatnya. Misalnya saat wabah covid 19 melanda. Negara begitu lamban memutus rantai penyebaran covid- 19 ini. Padahal jika mereka menerapkan syariat Islam, tentu Islam memiliki solusi yang begitu tepat. Namun sayang, tidak diambil oleh negara. Syariat Islam melalui lisan Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mengakhiri pendemi/wabah itu dengan lockdown. Rasulullah SAW bersabda :

“Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu,” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

Karena lambannya pemerintah mengambil tindakan lockdown. Akibatnya, 700 lebih nyawa telah terenggut dan wabah ini terus bertambah hari demi harinya. Maka hanya dengan taubat dan kembali taat kepada Syariat Allah seluruh problematika dan masalah covid – 19 ini akan terselesaikan dengan solusi yang tuntas.

Namun, ketaatan secara total hanya bisa di wujudkan Islam tegak sebagai sebuah sistem pemerintahan, yang disebut khilafah. Karena Khilafah menerapkan syariat islam dan hukum yang langsung dari sang pencipta ( Allah SWT. ) yang memberikan rahmat bagi seluruh alam dan solusi serta menuntaskan segala permasalahan di dunia.

Oleh karena itu, jadikanlah Ramadhan ini sebagai momentum taubat dan taat secara total kepada Allah, dan sebagai momentum melanjutkan perjuangan dakwah terwujudnya syariat islam serta tegaknya khilafah Islam Ala minhajin nunuwah.
Wallahu a’lam bishowab

Oleh : Fadhila Humaira ( Siswi SMPN I Baubau)