Rencana Kedatangan 500 TKA China, DPRD Sultra, Bakal Rusuh, HMI, Boikot Bandara, JaDi, Tolak, VDNI Ancam PHK Massal

Berita Utama, Sultra3521 Dilihat
Ketua DPRD Sultra, H. Abdurrahman Shaleh, Presidium JaDi Sultra, Hidayatullah, SH (Kanan) dan Kiri Ketua HMI Kendari, Sulkarnain

TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Dukungan terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Abdurrahman Shaleh dari berbagai organisasi dan masyarakat untuk menunda  rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) bekerja di Morosi, kabupaten Konawe terus bermunculan.

Selain Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Sultra yang konsisten menolak, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kendari bahkan rencananya akan memboikot bandara Halu Oleo jika 500 TKA Thiongkok itu tetap didatangkan ke Sultra serta akan menggempur Gubernur Sultra, Ali Mazi, Baca, https://rakyatpostonline.com/2020/06/16/gelombang-pertama-500-tka-hmi-kendari-siap-gempur-ali-mazi-dan-boikot-bandara-halu-oleo/

Tak hanya itu, sejumlah netizen pun menuliskan dalam kolom komentar. Netizen menulis Rakyat mendukung dan selalu berada di belakang Ketua DPRD Sultra untuk menunda kedatangan 500 TKA Thiongkok masuk di wilayah ini.

Bukan tanpa alasan, Ketua DPRD Sultra menginginkan agar 500 TKA Thiongkok ini patuh terhadap regulasi yang ada,”Kalau 500 TKA ini tenaga ahli maka aturannya, mesti dampingi 5000 tenaga kerja lokal. Kemudian wajib menggunakan visa kerja, bukan visa kunjungan,”tegas Abdurahman Shaleh kepada  sejumlah awak media di ruangannya Rabu.

Jika pemerintah tetap memaksakan mendatangkan 500 TKA Thiongkok ke Sultra, kata Abdurrahman, akan terjadi demo besar-besaran, gedung DPRD Sultra akan penuh dan berpotensi terjadinya kerusuhan,”ucap Ketua DPRD Sultra itu.

Sementara presidium JaDi Sultra Hidayatullah sebelumnya merilis,  Apa kaitan TKA dengan new normal ? Karena subyeknya adalah masyrakat kita yang harus produktif secara ekonomi ditengah wabah pendemi Covid-19. Kalau menerima 500 TKA Cina itu mereka bukan masyarakat Indonesia yang dimaksud dalam konsep New normal. Malah terbalik karena yang produktif para TKA itu. Kalau cara berpikir seperti itu Konsepnya malah menjadi abnormal. Kenapa abnormal ? karena 500 TKA itu masuk di Sultra ditengah pendemi Covid-19 ini merupakan hal yang tidak lazim dan tidak boleh terjadi tapi dibuat terjadi. Menjadi Abnormal sehingga membangkitkan kondisi emosional, kecemasan dan depresi masyarakat sultra yang tidak sesuai dengan situasinya. Baca, https://tegas.co/2020/06/16/jadi-sultra-protes-kepada-gubernur-terkait-rencana-masuknya-500-tka-di-sultra/

Terkait penolakan dan penundaan rencana kedatangan 500 TKA Thiongkok ini, pihak VDNI Morosi Konawe bahkan memberi ancaman PHK besar-besaran terhadap pekerja lokal.

Dilansir, https://sultraberita.id/tka-china-ditolak-phk-masal-menanti-lukman-abunawas-ke-pt-vdni-stop-main-ancaman/

PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Morosi Kabupaten Konawe bersiap melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran terhadap ribuan pekerja lokal yang bekerja di perusahaan tambang jika keinginan memboyong 500 TKA China mendapat pencekalan.

REDAKSI