Usaha Pengasapan Ikan di Jepara Butuh Perhatian Pemerintah

tegas.co, JEPARA, JATENG – Usaha pengasapan ikan di kota Jepara ini memang sulit untuk berkembang. Hal itu terbukti lantaran tempat pengasapan ikan yang berada di Desa Pulodarat, Kecamatan Pecangaan banyak menganggur, Karena itu usaha pengasapan ikan warga butuh perhatian dari pemerintah sehingga bisa berkembang.

Lasmina, satu-satunya yang bertahan meneruskan usaha pengasapan ikan di jepara. FOTO : DEDY SETYAWAN

Usaha pengasapan ikan dari warga Jepara sebelumnya ada sekitar 27, namun hingga kini tinggal satu tempat yang masih menggeluti usaha ini. Tempat pengasapan itu adalah milik Lasminah (70) warga Desa Pulodarat, Kecamatan Pencangaan setempat.

Iklan Pemkot Baubau

Lasminah mengatakan, kalau tidak keliru tempat pengasapan ikan ini ada sejak tahun 2010. Hanya saja beroprasi selama satu tahun. Ahirnya pada tahun 2011 tempat ini nganggur.

“Kalau saya sih tetap menggunakan tempat ini. Sebab saya juga bisanya hanya bekerja seperti ini. Dan tidak bisa bekerja yang lainnya lagi dibandingkan dengan  pekerja lainnya,” paparnya.

Dari informasi yang dihimpun tegas.co di lapangan, tempat pengasapan ikan tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo pada tahun 2010 silam. Dan itupun diserahkan kepada pihak desa untuk dikelola supaya bisa membuat penambahan ekonomi bagi warga.

“Saya menetap dan menggeluti pekerjaan ini lantaran usaha pengasapan ikan juga sudah hampir sekitar 50 tahun berjalan. Akan tetapi, sebelum ada tempat ini, saya melakukan pengasapan ikan di rumah. Dan Alhamdulillah, tempat ini diberikan oleh warga atau masyarakat untuk dimanfaatkan,” ujarnya.

Dia menilai, kurangnya minat warga sekitar melakukan usaha pengasapan ikan lantaran mereka beralih ke profesi lainnya. Seperti halnya berdagang di tempat yang lebih bersih (pasar), menjadi pedagang sembako dan lainnya.

“Rata rata mereka beralih ke profesi lainnya. Seperti halnya berdagang sembako, toko kelontong dan lainnya. Selain itu, Jepara ini sangat kaya. Yakni mempunyai laut. Sehingga bagi usaha pengasapan ikan itu sebenarnya bisa menjanjikan. Namun itu juga tergantung dari pelakunya itu sendiri,” ucapnya.

Perlu diketahui, ikan yang diasapi tersebut berjenis tuna dan ia dapat dari daerah Bondo Bangsri dengan harga Rp 1.2 juta per 60 kilo gram. Dan itupun bisa dijadikan ikan asap yang ditusuk dengan bambu sebanyak ratusan tusuk ikan

“Untuk jenis ikan ini tentunya ikan tuna yang saya beli dari nelayan Bondo. Dan sekali beli biasanya memerlukan sebanyak 60 kilo gram ikan tuna. Dengan harga Rp 1.2 juta,” tambahnya.

Proses pengasapan itu memang memerlukan sebuah kesabaran tersendiri. Terlebih harus berjibaku dengan asap tebal dan harus mengasapi ikan setengah matang supaya tidak sampai gosong.

“Dalam pengasapan ikan ini harus setengah matang. Atau sekitar 5 menitan. Dan jangan sampai gosong. Akan tetapi yang paling  dicermati yakni dalam pengasapan ini para pembuat ikan asap harus betah dengan asaap tebal,” ungkapnya.

Terpisah Petinggi Desa Pulodarat, Kecamatan Pecangaan Ahmad Burnadi mengatakan, pihak desa kini akan mengaktifkan lagi tem[at usaha ikan pengasapan ini.

“Yakni dengan cara menawarkan kepada warga. Toh, yang dijadikan tempat pengasapan dengan jumlah 27 kios ini juga masih tanah desa. Sehingga kita tawarkan kepada warga. Dan itupun gratis tanpa dipungut biaya sama sekali,” ungkapnya.

Dia menambahkan, bila warga Jepara bisa menggeluti pekerjaan pengasapan ini tentunya akan bisa menjadi icon tersendiri bagi desa ini. Yakni mempunyai icon atau ciri has daerah pengasapan ikan.”Akan tetapi rata rata warga ini menjadi karyawan di perusahaan swasta,” imbuhnya.

Di sisi lain, puluhan mahasiswa STIE Totalwin Semarang yang menggelar KKU di Desa setempat juga ingin memberikan kontribusi kepada usaha pengasapan ikan supaya bisa berkembang.

Salah satu mahasiswi STIE Totalwin Semarang Friska marliani mengutarakan, kegiatan ini tentunya ingin memberikan manfaat bagi masyaakat.

“Hususnya bagi pengusaha ikan asap ini. Sebab selama ini tempat pengasapan ikan ini mati suri. Dan di tahun ini sudah akan dibuka lagi. Akan tetapi, nantinya kita juga akan ikut memberikan kontribusi memperkenalkan produk produk itu kemasyarakat luas. Sehingga jalannya usaha pngasapan ini bisa berkambang,”Tambahnya.

DEDY SETYAWAN / HERMAN