Alimama Penipuan Bermodus Investasi

Renaldohannes Salah Satu Korban Penipuan Aplikasi Alimama

TEGAS.CO,. KENDARI – Salah satu platform investasi berbasis aplikasi saat ini sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Pasalnya, platform tersebut telah melakukan tindak penipuan dengan perkiraan kerugian korban mencapi hingga miliaran rupiah. Platform tersebut bernama Alimama.

Salah satu korban penipuan aplikasi platform investasi tersebut adalah Renaldohannes, salah satu mahasiswa aktif di Universitas Trisakti ini mengalami kerugian yang mencapai Rp 10 juta akibat aplikasi platform Alimama.

Ia menuturkan, awal mula mengetahui apalikasi tersebut dari seorang teman yang telah menggunakan aplikasi Alimama. Ia tertarik untuk berinvestasi sebab cara kerjanya yang mudah dan keuntungan yang dihasilkan sangat menggiurkan. Seharinya bisa mengantongi 300 sampai 500 ribu. Sehingga tanpa berpikir panjang ia melakukan top up sebanyak Rp 10 juta.

“Awalnya saya dengar dari teman, namaya juga manusia siapa sih yang tidak tergiur dengan pemasukan 500 ribu perhari. Saya langsung top up Rp 10 juta ke esokan harinya. Saya sempat melakukan penarikan Rp 50 ribu”, tuturnya. Jumat (25/9/2020)

Aplikasi tersebut sambungnya, tidak akan didapatkan di Play Store atau App Store melainkan lewat link yang dibagikan. Sedangkan untuk sistem pembayaran, melalui transfer via bank dan pihak bank bekerja sama dengan pihak kedua (jasa pembayaran) seperti, Odeo dan Nicepay.

“Saya top up melalui transfer via bank BCA. Pihak bank kerja sama dengan jasa pembayaran, yang saya pakai jasa pembayaran Nicepay. Jadi dibayarkan melalui Nicepay”, sambungnya

Saat ini Renaldohannes telah memasukan laporan ke pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara. Namun pihak kepolisian meminta untuk membuat laporan sebanyak-banyaknya dan menyiapkan syarat untuk bahan laporan. Seperti bukti transfer dan lain sebagainya.

“Bukan cuman saya yang menjadi korban tapi teman-teman saya yang berprofesi sebagai pramugari dan pramugara. Tapi mereka percayakan sama saya untuk buat laporan dan mengatasnamakan mereka”, ungkapnya

“Saya harap kepada masyarakat Sulawesi Tenggara dan Kendari khususnya, untuk lebih hati-hati dalam memilih aplikasi investasi. Takutnya, mereka akan jadi korban juga”, pungkasnya

Reporter : YA

Editor : YA