TEGAS.CO., KENDARI – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Konawe Selatan (Konsel) nomor urut 3, Muh Endang, SA., S.Sos., SH., M.Ap dan H. Wahyu Ade Pratama Imran, SH, mengadakan konferensi pers, sehubungan dengan beredarnya selebaran yang diedarkan oleh oknum tidak dikenal, pada Rabu (02/12) dini hari.
Mirisnya, selebaran yang mendiskreditkan pasangan dengan jargon “Ewako” itu, tidak hanya tersebar di seluruh wilayah kabupaten Konawe Selatan saja melainkan juga ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam konferensi pers yang dihadari 33 media cyber Sulawesi Tenggara (Sultra) Endang menyampaikan, malam ini pihaknya mengadakan konferensi pers, sehubungan dengan banyaknya kabar yang Ia dan wakilnya (Wahyu) terima, melalui telepon, sms, Whatsapp, dan inbox, berkenaan dengan adanya selebaran yang diedarkan di seluruh wilayah Konawe Selatan yang mana selebaran itu isinya, bentuknya seperti ini (sambil menunjukan selembaran).
“Mungkin kawan-kawan juga sudah mengetahui karena selain diedarkan di area Konsel, ini juga beredar di media sosial. Selama ni kami sudah banyak mendapat hinaan, cacian, makian, bahkan yang cenderung kepada karakter association. Tapi baru malam ini kami melakukan konferensi pers karena menurut hemat kami selebaran seperti ini bisa menciptakan dan menimbulkan disintegrasi, bisa membuat kegaduhan dan merusak keamanan pada 7 hari menjelang ellection day dari pada Pilkada kabupaten Konawe Selatan,”ujar Endang dengan lantang.
Selama ini, lanjutnya, pihaknya selalu mendapat hinaan, dimulai dari pemasangan baliho, dimana baliho miliknya secara sistematis dan massif dilakukan pengrobekan. Kemudian di media sosial, banyak cacian yang ingin menimbulkan antipati rakyat kabupaten Konawe Selatan kepada pasangan Endang-wahyu tetapi Ia dan pihaknya tidak menanggapi.
“Mengaa baru malam ini kami respon, karena menurut hemat kami selebaran ini bisa merusak dari pada keamanan, integrasi, persatuan, kerukunan dari pada masyarakat Konsel,” terang mantan anggota legislatif itu.
Menurutnya, berkenaan dengan tersebarnya selebaran yang mendiskreditkan itu, Endang dan melihat bahwa ini adalah suatu black campaign, yang dibuat oleh orang-orang pengecut karena ingin menang Pilkada dengan cara-cara kotor, tidak bermartabat dan beradab, jauh dari nilai-nilai yang diajarkan serta kepatutan mayoritas.
“Untuk itu, kami prihatin dan karena ini menurut kami bisa merusak persatuan dan integrasi kita. Setelah melakukan kajian, pertemuan, dan rapat internal tim, maka kami memutuskan untuk besok akan melaporkan secara resmi dari pada penyebaran selebaran tersebut,” jelas Endang pada Konferensi pers, Rabu (02/12) ba’da Isya di rumah pribadinya.
Laporan tersebut akan ditujukan kepada Kepolisian maupun kepada Badan Pengawas Pemilhan Umum (Bawaslu) kabupaten Konawe Selatan. Dan karena itu, pada kesematan yang baik itu Endang juga mengimbau kepada seluruh tim sukses maupun pendukung Ending-Wahyu untuk tetap tenang dan menyerahkan hal ini kepada hukum.
“Kita harus percaya pada hukum dan bahkan kita harus mendukung low imposible atau penegakan hukum pilkada kita dan hukum pemilu kita. Karena itu sekali lagi tetap tenang, terus bekerja, jangan terganggu dan mari kita serahkan pada hukum yang ada,” imbuhnya.
“Memang ini menyakitkan, setelah ada system sitematis, baik itu melalui suvei-survei yang dibuat dengan regular tiap waktu yang seolah-olah sudah selesai, dengan dinamika dan kompetitf tinggi ingin memperebutkan diurutan kedua bukan ururtan pertama. Kemudian muncul lagi selebaran-selebaran seperti ini. Dan yang saya juga tidak tahu kebetulan seperti apa, di wilayah Konda ini ada terikut beberapa lembar undangan untuk memilih (milik paslon 02), tapi kami yakin, kami percaya bahwa rakyat Konsel sudah melek politik, belum tentu akan terhasut dan termakan oleh hal-hal seperti itu, dan Alamdulilah kami bersyukur, isi dari selebaran ini jauh dari kepentingan publik, Alhamdulillah disini tidak pernah tertulis, misalkan Endang pernah korupsi, Wahyu pernah Korupsi atau istri dan anak saya terlibat hal-hal yang merugikan publik,” ucap Endang penuh optimisme.
Mantan Wakil DPRD Sultra itu menjelaskan, ulasan yang ditulis dalam selebaran tersebut berusaha direkontruksi dan ini dipaksakan, karena justru jauh dari hal-hal terkait kepentingan public.
Endang dan tim tetap haqul yakin, dan berterimaksih sekali kepada yang membuat selebaran karena dengan isu tersebut, pihaknya justru semakin yakin dukungan kepada dari rakyat kepada dirinya dan Wahyu akan terus dan terus bertambah sehingga puncaknya pada tanggal 9 Desember hari Rabu 2020 yang akan datang pasangan Endang-Wahu dengan izin Tuhan, Allah Swt dan dukungan rakyat akan memenangkan Pilkada kabupaten Konawe Selatan.
“Saya meminta kepada pasangan calon mari kita berkompetisi dengan keras, ketat tapi tetap memperhatikan norma, kesopanan, hukum, maupun kebijaksanaan yang sudah diajarkan dari pada nenek moyang kita. Rakyat Konsel sangat cinta kepada harmoni, cinta kepada kedamaian. Jangan hanya karena kepentingan politik, nafsu atau sahwat ingin mempertahankan kekuasaan sehingga kemudian kita merusak nilai-nilai yang ada di masyarakat serta kesatuan dan persatuan masyarakat Konawe Selatan,” tutup Endang menyudahi konferensinya dengan ucapan salam.
Konferensi pers ini dilanjutkan dengan tanya jawab antara pihak awak media dengan Endang, seputar Pilkada Konsel. Sebagai penutup disambangi dengan yel-yel kemenangan pasangan calon Endang-Wahyu,yang diikuti seluruh pendukung dan tim sukses yang hadir mendampingi Endang-Wahyu dalam konferensi pers.
Halima Paijon
Komentar