Daerah Masuk Ajang Penghargaan Tahunan, Kemajuankah?

Daerah Masuk Ajang Penghargaan Tahunan, Kemajuankah?
JUMRIATI FATHIA

Ajang tahunan Anugerah Pesona Indonesia (API) award 2022 kembali digelar,even bergengsi tahunan ini sudah tujuh kali diselenggarakan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia, hal ini bertujuan untuk mendorong peran serta berbagai daerah, dalam mempromosikan pariwisata serta mengembangkan ekonomi kreatif secara langsung, nyata dan masif di masing-masing daerah untuk meningkatkan kemajuan wilayah penerima Nominasi tersebut sebagaimana kita ketahui daerah bahkan dunia telak karena pendemi. Namun mampukah memberi dampak kemajuan signifikan yang diberikan bagi penerima penghargaan? Bagaimanakah standar kemajuan suatu wilayah yang seharusnya?

Sebagaimna dilansir oleh media Kendariinfo.com pada tanggal 13 Mei 2022 lalu, enam daerah di Sulawesi Tenggara masuk dalam 10 besar Nominasi dari berbagai kategori. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh panitia penyelenggara, Ayo jalan-jalan Indonesia secara virtual pada pada (senin 9/5/2022). Chairman of Anugerah Pesona Indonesia, Hiro Kristianto juga mengatakan, pada penyelenggaraan tahun ini, pihaknya menerima banyak masukan dari 34 provinsi dan 135 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, kemudian dilakukan kurasi oleh pihak penyelenggara hingga menyisakan 10 daerah dari setiap kategori. Selanjutnya, untuk menentukan pemenang API Award 2022, pihaknya akan membuka voting mulai dari 1 Juni hingga 31 Oktober 2022 mendatang dengan menggunakan saluran seperti short message service (SMS), video YouTube API Award, feed Instagram, serta Facebook.

Wilayah Sultra sendiri sebelumnya telah beberapa kali masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia, seperti pulau Tomia yang terletak di kabupaten Wakatobi, kategori wisata tempat menyelam terbaik dunia, Tamborosi di Kabupaten kolaka Utara, Pulau Bokori, Di Kabupaten Konawe, bahkan ada yang pernah meraih nominasi juara 3 di ajang penerimaan 2021 lalu sebagai wisata kreatif(antaranews,1/12/2021). Lalu adakah dampak signifikan yang diberikan terhadap kemajuan suatu wilayah bagi penerima penghargaan even tersebut?
Ibarat dua sisi mata uang, penghargaan seperti ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan suatu wilayah. Disatu sisi menerima Penghargaan Pesona Indonesia, di sisi lain masih banyak persoalan masyarakat yang belum terselesaikan.

seperti maraknya begal, tindakan kriminalitas penembak busur yang dilakukan oleh sebagian anak-anak remaja yang tengah mencari jati diri mereka sendiri dimana tak lain merupkan putra daerah masih menjadi PR sendiri bagi wilayah sultra. generasi penerus harapan bangsa miskin identitas yang memprihatinkan, lagi banyaknya jalan yang rusak, stunting, maraknya Narkoba, angka kemiskinan di wilayah terpencil, inflasi, ketersediaan sarpras bagi sekolah dan pusat kesehatan masih menjadi kendala bagi masyarakat. Disamping itu pemenang pada ajang API merupakan ukuran seberapa baik Pemerintah Daerah dalam mengembangkan potensi kinerjanya dalam Pariwisata.Sejatinya potensi Pariwisata hanyalah sebagian kecil yang dimiliki oelh daerah ini, sedangkan kekayaan SDA berupa tambang yang seharusnya di kelola negara malah malah dikuasai oleh asing dan oligarki.

Sistem yang berlandaskan kepada materi dan pemisahan agama dari kehidupan, hanya melihat atas dasar materi saja, dimana nilai prestise kemenangan dalam suatu even bergengsi menjadi tolok ukur kemajuan suatu wilayah sehingga menarik investor dan melakukan perubahan besar-besaran ,dengan dalih kepentingan pertumbuhan ekonomi meski memonopoli hak dan hajat rakyat.Ibarat buta dengan kebutuhan rakyat yang lebih penting demi kemsalahatan hidup, pariwisata terus di genjotnya.Seyogyanya persoalan utama adalah terpenuhinya hajat hidup rakyat dan kebutuhan yang mudah terjangkau itulah bukti nyata kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa.

Lantas adakah sebuah sistem yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan destruktif yang kita hadapi sekarang?

Khatimah
Islam telah memeberi kabar gembira tentang sistem yang dipenuhi kebaikan dan keberkahan,tersebab ia tegak berdiri di atas pilar kokoh tentang asas bernegara.bentukparadigma kepimimpinannya solutif sepanjang zaman. Dalam Islam Pariwisata hanyalah sebagian kecil bidang yang menjadi pendukung tata letak kota, bukan menjadi aspek yang diperhatikan apalagi menjadi bidang untuk menopang perekonomian negara sebagai pemasukan devisa.

Sistem Islalah satu-satunya yang memiliki pengalaman dan sejarah terbaik dalam mengurus umat manusia disetiap keadaan. Termasuk dalam krisis maupun kerusakan sosial yang secara sunatullah bisa menimpa siapapun di fase-fase tertentu kehidupan manusia, termasuk kehidupan umat islam. Keyakinan akan kemestian peran Allah dalam mengatur kehidupan telah membuat kehidupan manusia berjalan dengan arah yang jelas bukan hanya bernilai profan tapi juga transendental berupa visi mewujudkan kebaikan tak hanya dunia tapi juga akhirat melahirkan individu-individu yang bertakwa, masyarakat yang saling menjaga serta negara yang berdaulat layak menjadi harapan rakyat.

Begitulah islam memiliki standar berbeda dalam memandang kemajuan, dimana aqidah Islam yang menjadi landasannya, sehingga segala sesuatu berjalan sesuai dengan perintah Allah dan larangan-Nya.Bagaimana negara mewujudkan generasi yang menjadi tonggak peradaban. Menjadi generasi unggul yang mampu memberikn kontribusi bagi agama dan masyarakatnya.Maqayis,mafahim dan qanaah yang berdasarkan kepada Islam menjadi standar Indikator bahwa bangsa tersebut adalah bangsa yang maju, memiliki pesona sendiri.

Lantas masihkah terbesit keraguan untuk menjadikan Islam sebagai solusi paripurna atas persoalan yang tengah mendera umat saat ini?
Wallahu a’lam bishawab

JUMRIATI FATHIA
(Pegiat Sosial Media)

REDAKSI

Komentar