FOTO : FEBRI
tegas.co. KENDARI, SULTRA – Adanya penggerebekan ratusan ton beras oplosan di pulau Jawa oleh tim Satgas Pangan kerjasama kementerian pertanian dan Mabes Polri, tidak begitu berdampak bagi pedagang beras di wilayah Kota Kendari, pasalnya beras yang di ambil oleh pedagang langsung dari pedagang dan bukan dari luar daerah.
Pedagang mengaku hingga saat ini penjualan beras mereka di pasaran masih normal seperti biasa, meskipun kulitas beras dari hasil panen petani kurang baik, yang di akibatkan oleh musim hujan yang berkepanjangan.
Penangkapan beras oplosan yang terjadi di pulau jawa, tidak membawa dampak bagi pedagang beras yang ada di kota Kendari.
Pedagang beras di Kota kendari rata-rata mengambil beras langsung dari petani, dan bukan dari luar daerah, sehingga hal ini menjauhkan dari adanya praktek beras oplosan, seperti yang terjadi di wilayah jawa.
Meskipun demikian pedagang tidak menjamin jika semua beras yang masuk ke kota Kendari bebas dari beras yang di oplos dengan kualitas rendah.
“Saat ini beras yang di jual pedagang di pasar tradisional kondisinya kurang baik yang di akibatkan kondisi cuaca hujan yang berkepanjangan, namun kualitas beras masih unggul di bandingkan engan beras oplosan,” ujar H. Chanri salah seorang pedagang beras yang ditemui di salah satu pasar di kota kendari, selasa (25/7).
Sementara itu Kadivre bulog Sultra Ami Jaya mengaku, hingga saat ini belum menemukan adanya beras oplosan yang beredar di wilayah Sulawesi Tenggara, namun dirinya menyarankan agar warga tetap waspada dalam berbelanja, jika menemukan adanya beras oplosan di lapangan , maka segera laporkan ke pihak yang berwajib.
“kepada masyarakat kota kendari dan Sltra, jika menemukan adanya beras oplosan yang di jual dipasaran sebaiknya untuk segera melaporkannya kepihak berwajib,’ ujarnya singklat saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/7).
FEBRI
PUBLISHER : HERMAN