Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Program Germas Diharapkan Bukan Hanya Insidental

598
×

Program Germas Diharapkan Bukan Hanya Insidental

Sebarkan artikel ini
Hasriani (Mahasiswi Universitas Halu Oleo)

TEGAS.CO., NUSANTARA – Dilansir dari ZonaSultra.com, Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, kini membuat gagasan dengan membentuk kampung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus Corona, khususnya di Kota Kendari dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat Kota Kendari.

Beliau telah menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg. Rahminingrum untuk mengurus program ini dan kini drg. Rahminingrum mengaku siap untuk menindaklanjuti amanah dari Wali Kota Kendari. Selain dapat mencegah penyebaran virus Corona, drg. Rahminingrum mengharapkan dengan adanya Germas ini dapat mencegah masyarakat terhindar dari penyakit lainnya.

“Dalam kampung Germas, masyarakat dituntut melakukan 7 langkah hidup sehat seperti melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi buah dan sayuran, tidak merokok, tidak Miras, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan jamban plus menerapkan protokol kesehatan, ungkap drg. Rahminingrum.

Germas sesungguhnya bukanlah program yang baru dibuat pada tahun 2020 atau pada saat adanya Virus Corona, tetapi program Germas ada sejak tahun 2017, program ini dirintis oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia . sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang sehat dengan menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. . Hampir seluruh daerah di Indonesia telah melaksanakan program ini termasuk Kota Kendari pada tahun 2017 yang silam.

Tujuan program ini sangat baik, hanya saja dari segi implementasinya perlu adanya pengawasan dan evaluasi sehingga tidak terkesan program insidental saja. Apalagi saat Pandemi Covid-19 ini. Fakta yang terlihat di lapangan, masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan kebiasan hidup sehat seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum memulai dan mengakhiri suatu aktivitas, Selain itu, masih terdapat anak yang kekurangan gizi.

Islam Mendisiplinkan Manusia

Jika saja umat Islam menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari, tentunya permasalahan penyakit akibat kebersihan dapat diminimalisir karena Islam sangat memperhatikan aspek kebersihan. Bisa dilihat langsung dari kebiasaan mereka, misalnya berwudhu sebelum melaksanakan Shalat wajib dan sunnah, serta cara berpakaian yang menutup aurat, khusus kaum perempuan tidak perlu lagi menggunakan masker karena telah mengenakan cadar sebagai penutup wajah.

“Dari Rasulullah Saw. : Sesungguhnya Alah Swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan. Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR Tirmizi).

Terkhusus pada pencegahan Covid-19, tentunya secara otomatis umat telah melakukannya jika telah menerapkan sistem Islam Kaffah, karena jika sistem Islam telah diterapkan maka tidak akan ada lagi masyarakat yang berkerumun tanpa manfaat, karena Islam telah mengatur kehidupan umatnya mulai dari bangun hingga tidur kembali diantaranya kewajiban menuntut ilmu dan berdakwah bagi setiap orang, kewajiban mencari nafkah bagi kepala rumah tangga, kewajiban mengurus anak dan keluarga bagi para ibu serta kewajiban lain yang sesuai syariat dan bernilai pahala.

Allah Swt. berfirman “Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. ( TQS Ali Imran : 191).

Semoga saja tidak akan lama lagi sistem kembali tegak, sehingga umat merasakan manfaatnya, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Wallahu’alam bishowab.

Penulis: Hasriani (Mahasiswi Universitas Halu Oleo)
Editor: H5P