Tukang Sablon Mengaku Nabi Isa Diciduk Polisi

Tukang Sablon Mengaku Nabi Isa Diciduk Polisi FOTO : ROBY
Tukang Sablon Mengaku Nabi Isa Diciduk Polisi FOTO : ROBY

tegas.co., ACEH TIMUR – Usai mengaku-ngaku sebagai Nabi Isa di media sosial, seorang tukang Sablon di Aceh Timur, Provinsi Aceh,  ini diciduk polisi. Zulkifli (33) warga Desa Teupin Batee Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur diringkus Tim Polres setempat, Kamis, (8/12/2016).

Pihak Polres Aceh Timur melalui Kasat Reskrim AKP Parmohonan Harahap mengatakan, setelah melihat potingan Zulkifli di akun Facebook (FB) pihaknya langusung bertindak. Postingan yang berisi pengakuan Zulkifli adalah Nabi Isa, anak Maryam sontak membuat masyakat geram. Pasalnya jika dibiarkan dapat menyesatkan.

Iklan KPU Sultra

Dalam postingannya, pelaku itu sempat juga menyinggung kejadian gempa di Pidie Jaya dengan menuliskan status bahasa Aceh “Kiban ku tamah lom dosis gempa, nyoe mantong watee nahas,” (Bagaimana ku tambah lagi dosis gempanya, ini masi waktu nahas).

Atas fakta tersebut, anggota Opsnal Polres bersama anggota Polsek Peureulak menjemput  lelaki tersebut di sebuah tempat sablon di kawasan Peureulak.

“Selanjutnya diserahkan ke Polres Aceh Timur guna penanganan lebih lanjut,” urai Kasat Reskrim AKP Parmohonan Harahap.

Pasca menciduk Zulkifli, selanjutnya pihak polisi mengundang sejumlah elemen masyarakat, seperti, MPU Aceh Timur, Ikatan Santri Aceh Timur (ISAT), Al Hada, Geuchik (Kepala Desa) Teupin Batee, Tuha Peut Teupin Batee Kadus Teupin Batee Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda Desa Teupin Batee, Kecamatan Idi Rayeuk untuk membahas kelakuan Zulkifli tersebut.

Hasil pertemuan menyimpulkan jika Zulkifli akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh guna dilakukan pemeriksaan kejiwaannya.Salah satu pertimbangannya, karena si tukang sablon ini berprinsip lebih baik tidak makan dari pada tidak punya paket internet di HP-nya.

Jika hasil pemeriksaan rumah sakit jiwa menyatakan yang bersangkutan normal maka pihak MPU segera melapor polisi. Laporan ini akan memudahkan polisi melakukan proses hukum.

Melihat rekam jejak Zulkifli, ternyata pada bulan Juni 2015 juga pernah menghina Ulama Aceh Timur. Lantas keluarga Zulkifli membuat pernyataan di Polsek Idi Rayeuk akan membawa Zulkifli ke RS Jiwa untuk memeriksa kejiwaannya, akan tetapi hingga saat ini tidak dilakukan.

“Bahkan setelah kejadian tersebut keluarga tidak pro aktif dengan pihak Kepolisian Sektor Idi Rayeuk tentang perkembangan Zulkifli,”pungkas Kasat.

ROBY SINAGA/NAYEF