Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahSultraVideo

Tak Punya Biaya, Dua Penderita Gisi Buruk Belum Dirawat di RS

881
×

Tak Punya Biaya, Dua Penderita Gisi Buruk Belum Dirawat di RS

Sebarkan artikel ini
Zafirah salah satu penderita Gizi Buruk yang tidak dapat di rawat karena keterbatasan biaya. FOTO : FT

Tegas.co – KENDARI, Dua bersaudara Aisyah ((8 bulan) dan Zafira (8 Tahun) penderita gisi buruk hanya dapat menahan rasa sakit di kediamannya di keluarahan Kendari Cadi Kecamatan Kendari, Kota kendari. Kedua Putri dari Pasangan Ramadhan dan Ruwiana belum dapat di rawat di rumah sakit karena tidak adanya biaya, sehingga kedua putrid mereka yang diduga menderita Gizi Buruk hanya pasra diri di rawat dirumahnya dengan seadanya selama bertahun-tahun.

Kondisi kesehatan kedua penderita gizi buruk semakin parah dikarenakan penyempitan anus dan gangguan jantung serta tidak memiliki lubang anus. Pihak keluarga termasuk dokter dari Rumah Sakit Bahteramas Sulawesi Tenggara telah menyarankan agar di rujuk ke Rumah sakit di Makasar Sulawesi Selatan.

Orang tua kedua penderita Gizi Buruk tersebut yang berdomisili di belakang kantor Kelurahan kendari caddi merupakan keluarga kurang mampu. Dimana ayah dari enam anak ini kesehariannya bekerja sebagai nelayan, sementara ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. “kami sudah berkeinginan untuk merawatnya di rumah sakit, hingga dua anak kami dirawat sampai sehat. Namun kami juga tidak berdaya karena ketidak mampuan kami untuk membawanya ke rumah sakit,”ujar ramadhan kepada media ini saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Kendari Caddi, sabtu (10/12).

Karena keterbatasan dana kini Aisyah dan Zafirah hanya terbaring lemas didalam kamar  selama bertahun – tahun  sehingga kedua gadis gadis mungil ini setiap harinya menangis menahan kesakitan yang dideritanya “Kondisi kesehatan kedua anak kami semakin hari semakin memprihatinkan,katanya miris.

Derita yang dialami kedua penderita gizi buruk sangat diperlukan uluran tangan dari semua pihak, termasuk dari pemerintah Kota kendari untuk memberikan bantuan pelayanan kesehatan terhadap warganya. Hal itu terlihat dengan kondisi ekonomi pasangan Suami istri ini dengan penghasilan Rp 300 Ribu perbulannya sangat tidak mencukupi untuk pembiayaan kesehatan kedua anaknya.  “Kami hanya pasarah diri saja,. Semoga ada yang mau membantu,”tandasnya.

FT/ EBRI